Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup melemah sebesar 35,38 poin terkena imbas melemahnya saham-saham di bursa global.

IHSG BEI ditutup turun sebesar 35,38 poin atau 0,67 persen ke posisi 5.279,89. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah sebesar 9,41 poin atau 1,05 persen ke posisi 910,93.

"Mayoritas bursa saham global yang cenderung melemah memicu pelaku pasar saham di dalam negeri melakukan aksi lepas sehingga berdampak negatif pada laju IHSG BEI," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada.

Di sisi lain, lanjut dia, data produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang melemah menambah sentimen negatif di pasar saham. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia secara kumulatif pada 2014 hanya tumbuh sebesar 5,02 persen atau relatif melambat sejak lima tahun terakhir.

Namun demikian, lanjut dia, masih adanya aksi beli investor asing menahan tekanan indeks BEI lebih dalam. Pada data perdagangan BEI, tercatat investor asing membukukan beli bersih sebesar Rp89,045 miliar pada Kamis (5/2) ini.

Sementara itu, Analis HD Capitral mengatakan bahwa secara teknikal pergerakan indeks BEI masih dalam koreksi yang wajar sebelum melanjutkan kenaikannya menuju level batas atas 5.330 poin.

"Pelemahan IHSG tidak mengakibatkan keluar jalur dari misi untuk mencetak level baru di 5.330 poin," katanya.

Transaksi saham di BEI mencapai frukuensi 245.156 kali dengan volume mencapai 4,02 miliar lembar saham senilai Rp5,62 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 119 saham, yang melemah 176 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 115 saham.

Di bursa regional indeks Hang Seng menguat 85,73 poin (0,35 persen) ke 24.765,49, indeks Nikkei bursa Tokyo turun 174,12 poin (0,98 persen) ke 17.504,62, dan Straits Times melemah 13,74 poin (0,40 persen) ke posisi 3.403,83.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015