Semarang (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Jawa Tengah yang melibatkan masyarakat secara langsung berupaya memerangi penyakit demam berdarah dengue (DBD) dengan melakukan "ronda jentik" atau memantau adanya jentik nyamuk di semua tempat penampungan air.

"Kalau tidak ada jentik, tidak ada nyamuk. Jika tidak ada nyamuk, tidak ada DBD. Oleh karena itu, mari kita pastikan di rumah kita tidak ada jentik nyamuk dengan memantau tempat penampungan air," kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo di Semarang, Kamis.

Hal tersebut disampaikan Yulianto usai menghadiri rapat kerja kesehatan daerah Provinsi Jawa Tengah 2015 dengan tema "Peningkatan Pelayanan Publik Melalui Reformasi Birokrasi Bidang Kesehatan" di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks Kantor Gubernur Jateng.

Ia menjelaskan bahwa seluruh lapisan masyarakat bisa mencegah munculnya penyakit DBD dengan langsung melakukan pengurasan atau pemberian obat abate jika menemukan jentik-jentik nyamuk di tempat penampungan air sekitar tempat tinggalnya.

Menurut dia, pengasapan atau "fogging" tidak efektif dalam mencegah dan memberantas penyakit DBD karena cara tersebut hanya mematikan nyamuk dewasa, bukan jentik nyamuk.

"Selain itu, fogging juga mematikan serangga-serangga yang menjadi indikator ekosistem di lingkungan sekitar," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Yulianto menegaskan bahwa penetapan kejadian luar biasa jika ada kejadian yang meningkat dua kali lipat pada bulan berikutnya.

Menurut dia, hingga Januari 2015 tercatat ada 64 kasus DBD dengan angka kematian sebanyak tujuh orang di Kabupaten Brebes.

"Kendati demikian, kasus DBD paling banyak terjadi di Kabupaten Jepara karena di sana banyak terdapat bak-bak penampungan air untuk meredam kayu ukiran," ujarnya.

Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko yang ditemui terpisah mengatakan bahwa Pemprov Jateng berencana menggalakkan "ronda jentik", seperti yang sudah dilakukan masyarakat di salah satu desa di Kabupaten Boyolali.

"Ronda jentik akan dilakukan di daerah lain, terutama yang banyak terdapat penderita penyakit DBD. Akan tetapi, yang jelas Dinkes tidak bisa sendiri dalam memerangi DBD, harus bersama masyarakat," katanya.

Pewarta: Wisnu Adhi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015