Bengkulu (ANTARA News) - Hujan lebat yang melanda wilayah Provinsi Bengkulu selama lebih enam jam mengakibatkan longsor di tiga titik sehingga menutupi ruas jalan lintas barat (jalinbar) Sumatra yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Lampung.

"Titik terparah di Desa Padang Pelasan Kabupaten Seluma, tebalnya tanah dari longsoran di tebing jalan membuat macet 15 kilometer," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seluma, Azwabardin saat dihubungi dari Bengkulu, Kamis, malam.

Ia mengatakan, longsoran tebing di Desa Pelasan mengakibatkan sejumlah kendaraan dari arah Lampung menuju Kota Bengkulu dan sebaliknya tertahan selama beberapa jam.

Titik longsor kata Azwardin hanya berjarak beberapa ratus meter sehingga memperparah kemacetan dari dua arah.

"Dari arah Kota Bengkulu panjang kendaraan tujuh kilometer dan dari arah Lampung juga sekitar tujuh kilometer sehingga panjangnya 15 kilometer," ujar dia.

Azwardin menambahkan bahwa longsor mulai terjadi pada pukul 17.00 WIB dan tidak ada korban jiwa atau rumah penduduk yang rusak akibat longsor tersebut sebab lokasi longsor jauh dari permukiman warga.

BPBD tambah dia sudah mengerahkan alat berat ke titik longsor untuk membersihkan material lumpur dan tanah yang menutupi badan jalan.

Saat ini, Kepolisian Resort Seluma juga sudah turun ke lapangan untuk membantu mengurai kemacetan lalu lintas.

Ia menambahkan, sudah mengantisipasi longsor di titik rawan dengan menyiagakan alat berat di sekitar lokasi.

Sementara di jalinbar yang menghubungkan Kota Bengkulu dengan Provinsi Sumatra Barat, hujan disertai angin badai membuat pohon tumbang dan menutupi setengah badan jalan di Desa Pondok Kelapa.

"Jalur itu hanya bisa dilalui satu arah jadi kendaraan mengantre beberapa lama, menunggu arus dari arah berlawanan habis baru bisa melintas," kata Barlian, salah seorang pengguna jalan lintas itu.

Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015