Washington (ANTARA News) - Defisit perdagangan AS melonjak pada Desember karena dolar yang lebih kuat membantu meningkatkan impor secara tajam.

Namun lonjakan mengejutkan dalam impor minyak dan produk minyak, meskipun harga minyak mentah jatuh, mungkin telah terdistorsi angka bulanan, kata para analis, lapor AFP.

Defisit bulanan melonjak 6,8 miliar dolar AS dari November menjadi 46,6 miliar dolar AS. Ekspor turun 1,5 miliar dolar AS menjadi 194,9 miliar dolar AS, sementara impor naik 5,3 miliar dolar AS menjadi 241,4 miliar dolar AS.

Itu membulatkan defisit perdagangan AS dalam setahun tumbuh 6,0 persen menjadi 505 miliar dolar AS. Ekspor naik 2,9 persen menjadi 2,35 triliun dolar AS dan impor naik 3,4 persen menjadi 2,85 triliun dolar AS.

Ian Shepherdson dari Pantheon Macroeconomics menyebut lonjakan defisit pada Desember "membingungkan," dengan volume impor minyak melonjak 31,7 persen menjadi "jauh di atas tren yang mendasarinya" dan dengan mudah mengimbangi penurunan harga minyak.

"Kita telah memperkirakan koreksi besar pada Januari," katanya.

Ekonom Jay Morelock dari FTN Financial mencatat dampak implisit dolar yang kuat.

"Kesenjangan perdagangan dengan Tiongkok dan Uni Eropa melebar ke terbesar selama ini, karena konsumen mempergunakan kesempatan peningkatan daya beli dari greenback dan ekonomi yang relatif sehat," kata dia dalam sebuah catatan kepada kliennya.

(Uu.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015