Benghazi (ANTARA News) - Militer nasional Libya pada Kamis (5/2) mengumumkan bahwa militer telah menguasai pelabuhan Benghazi setelah tiga bulan pertumpahan darah melawan gerilyawan.

"Pelabuhan, pabean, pemantauan paspor, Hotam Omar Khayyam --yang berdekatan-- dan Gedung Pengadilan Benghazi Utara, semuanya, berada di bawah kendali batalion," kata seorang juru bicara militer, tanpa menyebutkan jumlah korban jiwa di pihak militer, sebagaimana dikutip Xinhua.

Pelabuhan Benghani, yang penting bagi impor makanan dan bahan bakar, jatuh ke tangan gerilyawan pada Oktober lalu.

Militer Nasional Libya, yang telah bersekutu dengan beberapa milisi pro-sekuler, telah meningkatkan serangan pada Mei lalu, dalam upaya merebut kembali sasaran strategis itu.

Benghazi, tempat kelahiran protes 2011 --yang menggulingkan mantan pemimpin Libya Muammar Gaddafi, dilanda kerusuhan yang terus meningkat drastis.

Kota tersebut kini menghadapi serangan bunuh diri, pembunuhan, penculikan dan bentrokan mematikan antar-kelompok bersenjata.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015