"Mari bersama-sama kita meminta Tuhan Yang Maha Esa agar bangsa ini bisa bergerak menuju keselamatan dan agar KPK bisa bekerja. Kami mewakili jutaan umat beragama di Indonesia mwakili jutaan umat Indonesia, membawa indonesia yang bersih," kata Alissa Wahid di gedung KPK Jakarta, Jumat.
Setidaknya ada 12 pemuka agama selain Alissa yang menghadiri doa bersama tersebut yaitu Ben Rahal (Sikh), Zafrullah Ponto (Ahmadiyah), Emilia (Syiah - Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia), Sheila Soraya (Bahai), Romo Harry (Katolik), Herlianto Widagdo (Kong Hu Chu), Jo Priastana (Budha), Pendeta Albertus Patty (Kristen), Pater Matteo (Katolik), Suryanandar (Taoisme), serta Ahmad Suaedy dan Zafrullah Pontoh (Islam).
"Saya memimpin doa dengan doa tenang, yang beragama Islam membaca alfatihah dan salawat. Bagi yang lain silakan disesuaikan dengan kepercayaan dan tata caranya sendiri. Doa-doa kita adalah untuk kemaslahatan bangsa dan negara kita, kemaslahatan seluruh institusi," kata Ben Rahal.
Sedangkan pemuka agama dari Syiah dalam doanya merindukan oase untuk seluruh umat.
"Oase, ahlul baik, kamu syiah. Kita tidak memilik senjata api dan senapan mesin. Senjata kita cukuplah doa dan perjuangan. Saya ingin sampaikan bahwa saya nukilkan dari imam bapak kami, Imam Zainal Abidin. Kami mohon semua turut berdoa, karena pernah mengguncang, saat keluarga nabi melantunkan doa ini," kata pemuka agama Syiah.
Sedangkan pemuka agama dari Kristen Protestan juga meminta agar bangsa tidak terpecah belah.
"Ya Bapa, kami mohon Engkau menolong bangsa kami agar tidak terpecah belah agar situasi yang panas rakyat tetap kritis mengambil keputusan yang tepat. Lindungilah agar tidak terkena malapetaka dari korupsi," kata pendeta tersebut.
Sesudah konflik KPK vs Polri mencuat, KPK kerap mendapatkan kunjungan pendukung lembaga penegak hukum tersebut.
Setelah para pemuka agama, KPK juga menggelar pertunjukkan musik yang digagas oleh sejumlah lembaga swadaya masyarakat.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
