Kompolnas harus pastikan independensi yang kuat khususnya terhadap Parpol. Jangan ada calon Kapolri yang dekat dengan partai tertentu,"
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menyarankan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengajukan calon Kepala Kepolisian RI yang independen agar Polri tidak dimanfaatkan oleh kelompok tertentu.

"Kompolnas harus pastikan independensi yang kuat khususnya terhadap Parpol. Jangan ada calon Kapolri yang dekat dengan partai tertentu," kata Ray Rangkuti di Jakarta, Jumat.

Selain independensi, ia juga menyarankan Kompolnas menyeleksi calon Kapolri berdasarkan kinerja dan kiprahnya dalam penegakan hukum demi membangun kepercayaan masyarakat kembali pada institusi penegakan hukum tersebut.

"Tugas utama harusnya bersifat norma. Apakah calon miliki kinerja penegakan hukum yang layak diapresiasi. Apakah dia layak memimpin organisasi kepolisian dalam rangka menegakkan hukum," tutur dia.

Ray berpendapat selama ini Kompolnas masih melakukan seleksi sebatas administrasi terkait angkatan, usia, bintang dan jabatan pada calon yang akan diajukan, belum hingga penegakan hukum dalam Polri.

Sementara itu, ia mengaku kecewa saat Kompolnas mengajukan Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso sebagai calon Kapolri karena Budi Waseso memerintahkan penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto tanpa sepengetahuan Plt Kapolri Badrodin Haiti.

Akibat tindakan tersebut, ujar dia, ia ragu Budi Waseso dapat menyelesaikan konflik internal dalam Polri dan memperbaiki hubungan lembaga itu dengan KPK yang kini tengah memanas.

Ia mengatakan Polri kini memiliki pekerjaan rumah yang berat dalam memperbaiki citra dan membangun kepercayaan masyarakat karena berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), Polri adalah lembaga yang paling melanggar HAM sehingga menempati posisi keenam institusi paling tidak dipercaya masyarakat.

Untuk itu, ia meminta Kompolnas berhati-hati dalam mengajukan calon Kapolri demi penegakan hukum Indonesia.

Kompolnas telah mengajukan lima nama calon baru Kapolri kepada Presiden Joko Widodo di tengah beredarnya kabar pembatalan pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Lima nama calon Kapolri yang disampaikan pada presiden pekan lalu antara lain Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, Irwasum Komjen Dwi Prayitno, Kabaharkam Komjen Putut Bayuseno, Kepala BNN Komjen Anang Iskandar dan Kabareskrim Komjen Budi Waseso.

(D020/A029)

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015