Saya dikasih tabel bayaran dari wartawan, itu masih mengenaskan. Ini bahaya untuk sebuah sikap menjaga idealisme. Itu akan sangat rentan sekali."
Batam (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai kesejahteraan wartawan harus ditingkatkan agar bisa menjaga idealisme dalam menjalankan profesi mereka.

"Kalau pers bisa berimbang, akan bagus. Tapi perimbangan itu akan semakin berat, dugaan saya, karena bayaran wartawannya kurang," kata Ganjar usai acara Peringatan Hari Pers Nasional 2015 di Batam, Kepulauan Riau, Senin.

"Perusahaan (media) harus ikut memikirkan dan bertanggung jawab, sebab kalau enggak demoralisasi akan terjadi di sana," tambahnya.

Ganjar mengatakan bayaran wartawan yang kebanyakan di bawah standar dengan resiko pekerjaan tinggi itu justru berbahaya untuk menjaga idealisme wartawan.

"Saya dikasih tabel bayaran dari wartawan, itu masih mengenaskan. Ini bahaya untuk sebuah sikap menjaga idealisme. Itu akan sangat rentan sekali," tegas Ganjar.

Ganjar pun mencetuskan ide agar dibuat standar gaji untuk wartawan sehingga wartawan bisa menjaga profesionalisme mereka dalam menjalankan tugas.

"Perlu ada semacam UMR, UMK, atau bayaran khusus terkaitan dengan pers agar mereka masuk ke sebuah jabatan yang prestisius sehingga mereka bisa menjaga idealismenya. Tentu kita mengharapkan (jumlahnya) tidak tinggi lah tapi cukup," tutur Ganjar.

Ganjar hadir bersama 31 kepala daerah lainnya dalam peringatan Hari Pers Nasional 2015 di Batam.

Peringatan Hari Pers Nasional 2015 dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla mewakili Presiden Joko Widodo yang saat ini tengah kunjungan kenegaraan di Filipina.

Hari pers 2015 yang diusung dengan tema "Pers Sehat, Bangsa Hebat" dihadiri pula oleh Ketua MPR Zulkilfi Hasan serta sejumlah menteri Kabinet Kerja seperti Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Selain itu juga dihadiri perwakilan negara-negara tetangga.

Pewarta: Monalisa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015