Faktor eksternal menjadi salah satu penopang

Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan Senin sore mencatat rekor tertinggi baru ke level 5.348,47 poin.

IHSG BEI ditutup naik sebesar 5,95 poin atau 0,11 persen ke posisi 5.348,47. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat sebesar 2,40 poin atau 0,26 persen ke posisi 926,28.

Pada Jumat (6/2) lalu, IHSG BEI ditutup mencetak rekor tertinggi di posisi 5.331,27 poin.

"Faktor eksternal menjadi salah satu penopang IHSG BEI melanjutkan penguatan hingga menembus rekor tertinggi kembali," ujar analis senior dari LBP Enterprise, Lucky Bayu Purnomo, di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan bahwa cadangan uang beredar di kawasan Asia terutama dari Jepang membuat likuiditas pasar saham masih tinggi, kondisi itu memberi pengaruh terhadap bursa saham domestik sehingga melanjutkan kenaikan.

Kemudian, lanjut dia, adanya agenda pertemuan G20 yang akan membahas perekonomian di negara-negara berkembang sedang diantisipasi oleh pasar, sejauh ini ekspektasinya negara G20 masih akan tumbuh pada tahun ini.

Dari Eropa, ia menambahkan bahwa kinerja produksi industri dan manufaktur yang akan dirilis pada pekan ini juga diekspektasikan tumbuh. Sementara dari AS, adanya penyesuaian anggaran belanja untuk menjaga pertumbuhan ekonominya mendorong bursa saham AS bergerak menguat.

"Sentimen Asia, Eropa, dan Asia yang cukup positif itu menjaga pelaku pasar saham di dalam negeri masih melakukan transaksi beli," katanya.

Apalagi, ia mengatakan bahwa menjelang laporan keuangan emiten domestik untuk periode 2014 juga akan positif, hal itu tercermin dari kinerja IHSG BEI selama 2014 lalu yang mencatatkan peningkatan cukup signifikan. Dalam data BEI, sepanjang 2014 lalu indeks BEI mencatatkan pertumbuhan sebesar 22,29 persen.

"Kinerja IHSG BEI itu menjadi salah satu cermin kinerja emiten akan positif," ucapnya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 202.024 kali dengan volume mencapai 4,40 miliar lembar saham senilai Rp4,74 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 144 saham, yang melemah 143 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 113 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 158,39 poin (0,64 persen) ke 24.521,00, indeks Bursa Nikkei naik 63,43 poin (0,36 persen) ke 17.711,93, dan Straits Times melemah 11,65 poin (0,34 persen) ke posisi 3.419,71.

(KR-ZMF)



Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015