Jakarta (ANTARA News) - Banjir yang melanda sudut-sudut wilayah Jakarta telah membuat 5.986 warga mengungsi dari tempat tinggalnya yang terendam oleh genangan air banjir yang masih saja terjadai sampai hari ini.

Data sementara sampai pukul 09.00 WIB hari ini dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan, total daerah terendam banjir adalah 307 RW, 97 kelurahan dan 33 kecamatan.

Rumah yang ditempati 4.830 kepala keluarga atau 15.517 jiwa terendam banjir sehingga 5.986 jiwa harus mengungsi di 14 lokasi pengungsian.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, dalam pesan singkat BBM, mengatakan jumlah itu akan terus bertambah.

"Jumlahnya bisa terus bertambah karena belum semua data dilaporkan oleh petugas lapangan," kata Sutopo di Jakarta, Selasa.

Ke-5.986 pengungsi itu tersebar di:

1. Jakarta Barat meliputi 108 RW, 23 kelurahan, 8 kecamatan dengan penduduk terdampak 2.738 KK (8.237 jiwa). Pengungsi ada 1.668 jiwa di 2 titik pengungsian.
2. Jakarta Pusat, wilayah terendam banjir 11 RW, 8 kelurahan dan 6 kecamatan. Tidak ada pengungsi.
3. Jakarta Selatan wilayah terdampak 38 RW, 21 kelurahan, 7 kecamatan dengan penduduk terdampak 2.092 KK ( 7.280 jiwa).
4. Di Jakarta Timur ada 60 RW, 27 kelurahan, 7 kecamatan dengan pengungsi 1.800 jiwa di 6 titik pengungsian.
5. Di Jakarta Utara wilayah terendam banjir 89 RW, 18 kelurahan, 5 kecamatan dengan pengungsi 2.518 jiwa di 6 titik.

BNPB telah mendirikan 28 posko taktis di Jakarta dan sekitarnya sejak hari ini dengan personel dari BNPB, SRC PB, Senkom Mitra Polri dan Menwa.

"Posko diperkuat dengan logistik dan sejak kemarin telah melakukan evakuasi, distribusi bantuan dan lainnya," kata Sutopo.

Saat ini, Pintu Air Kali Karet dan Angke Hulu masih Siaga 1, sedangkan Sungai Ciliwung di pintu air Manggarai, Pesanggrahan, Pulo Gadung, dan Pasar Ikan masih berstatus Siaga 3.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015