Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia melemah pada perdagangan Selasa karena didorong sentimen negatif mengenai perkembangan di Eropa, khususnya Yunani. yang mempengaruhi pasar saham di seluruh dunia.

Indeks harga saham gabungan BEI ditutup turun sebesar 26,99 poin atau 0,50 persen ke posisi 5.321,47, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah sebesar 5,38 poin atau 0,58 persen ke posisi 920,90.

"Kondisi geopolitik Yunani kembali membebani pergerakan bursa global, termasuk IHSG BEI. Para menteri keuangan negara-negara Euro akan melakukan pertemuan khusus pada Rabu (11/2) untuk membicarakan utang Yunani," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah.

Ia mengemukakan bahwa utang publik Yunani saat ini sebesar 320 milyar euro atau sekitar 175 persen dari produk domestik bruto (PDB). Yunani berada di dalam posisi jika tidak mendapatkan pinjaman tambahan, maka akan "default" dan meninggalkan negara-negara yang masuk dalam kawasan Euro.

"Pertemuan terkait Yunani itu banyak mewarnai pergerakan harga saham-saham global. Sentimen eksternal kali ini lebih banyak mempengaruhi pergerakan IHSG BEI sehingga mengalami tekanan," katanya.

Menurut dia, sentimen positif dari dalam negeri terkait peningkatan cadangan devisa menjadi 114,25 miliar dolar AS per akhir Januari 2015 cenderung tertutupi.

Sementara itu, Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa secara teknikal, IHSG BEI masuk dalam fase konsolidasi setelah menembus rekor tertingginya pada awal pekan kemarin (Senin, 9/2) yang berada di level 5.348,47 poin.

Perdagangan hari ini tercatat mencapai frekuensi 193.689 kali dengan volume mencapai 4,33 miliar lembar saham senilai Rp4,08 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 115 saham, yang melemah 176 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 101 saham.

Di pasar regional, indeks Hang Seng bursa Hong Kong menguat 7,10 poin (0,03 persen) ke 24.528,10, indeks Nikkei turun 59,25 poin (0,33 persen) ke 17.652,68, dan Straits Times Singapura menguat 13,99 poin (0,38 persen) ke posisi 3.431,60.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015