Singapura (ANTARA News) - Kurs euro sedikit menguat di Asia pada Rabu, karena investor menunggu pembicaraan antara Yunani dan kreditur atas negosiasi ulang kesepakatan dana talangan, sementara dolar menguat terhadap yen didorong ekspektasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga.

Euro dibeli 1,1318 dolar dan 135,31 yen pada perdagangan sore di Singapura, terhadap 1,1315 dolar dan 135,15 yen di New York pada Selasa sore, sementara greenback naik menjadi 119,55 yen dari 119,44 yen.

Pasar keuangan Jepang ditutup pada Rabu untuk hari libur umum.

Pada Rabu, kepemimpinan baru Yunani akan mencari penyelamat uang tunai pada pertemuan darurat para menteri keuangan zona euro, menyajikan rencana yang bertujuan merevisi ulang beberapa ketentuan dari dana talangan (bailout) 240 miliar euro (270 miliar dolar AS).

Tetapi dalam sebuah tanda negosiasi menegangkan ke depan, Perdana Menteri Alexis Tsipras mengatakan kepada parlemen ia tidak akan tunduk pada tuntutan Jerman bahwa negara itu terlebih dahulu harus menyelesaikan perjanjian pinjaman dana talangan yang tertunda.

Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble sehari sebelumnya mengatakan bahwa "itu berakhir" jika Yunani tidak menerima tahap akhir dari program bantuan, menurut Bloomberg News.

"Tidak ada keyakinan jelas bahwa Yunani akan mencapai kompromi dengan para krediturnya atas program dana talangan menjelang pertemuan darurat hari ini di Brussel," kata DBS Bank Singapura.

Namun demikian, dikatakan "tidak ada kepanikan" atas risiko Yunani keluar dari serikat mata uang karena zona euro sekarang "tidak terlalu rentan" dibandingkan dengan 2010, ketika krisis utang di kawasan itu berada di puncaknya.

Bank-bank memiliki eksposur lebih sedikit ke Yunani dan Bank Sentral Eropa (ECB) telah bertindak untuk mendorong pertumbuhan melalui pelonggaran kondisi moneter dan meluncurkan paket stimulus.

Meskipun demikian tetap akan ada drama politik yang tinggi dalam pembicaraan di Brussel, perusahaan pialang Phillip Futures mengatakan, menambahkan: "Kami pikir bahwa kesepakatan pada akhirnya akan dicapai, tetapi akan ada benjol dan memar di sepanjang jalan."

Dolar memulai kembali tren kenaikannya, karena para analis mengatakan Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan suku bunganya pada pertengahan tahun ini ketika ekonomi utama dunia ini terus pulih.

"Dolar AS diperkirakan akan terus menguat ... dengan kenaikan suku bunga tampak seperti kemungkinan dalam waktu dekat," kata Phillip Futures dalam komentar pasar.

"Kami pikir itu (kenaikan suku bunga AS) akan terjadi pada Juni."

Dolar sebagian besar lebih tinggi terhadap mata uang utama Asia Pasifik.

Unit AS meningkat menjadi 62,1400 rupee India dari 62,00 rupee pada Selasa, menjadi 31,539 dolar Taiwan dari 31,48 dolar Taiwan dan menjadi 32,6380 baht Thailand dari 32,60 baht.

Greenback juga naik menjadi 1.096,41 won Korea Selatan dari 1.090,46 won, menjadi 12.701,30 rupiah Indonesia dari 12.651 dan menjadi 1,3564 dolar Singapura dari 1,3529 dolar Singapura, sementara berkurang menjadi 44,34 peso Filipina dari 44,35 peso.

Dolar Australia jatuh menjadi 77,74 sen AS dari 78,28 sen AS dan yuan Tiongkok bertambah menjadi 19,1494 yen dari 18,97 yen, demikian AFP.

(A026/A011)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015