Cianjur (ANTARA News) - Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri dan relawan, masih berupaya mengurangi debit air yang mengenani lubang tambang tempat empat orang penambang emas di Gunung Rosa, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jabar, dilaporkan hilang, Rabu malam.

Namun hingga menjelang tengah malam, debit air tidak berkurang meskipun tim telah mengunakan enam pompa untuk menyedot air dari dalam lubang yang diperkirakan memiliki ketinggian hingga 60 meter dengan panjang 1 kilometer menuju lokasi penambang yang hilang tersebut.

Iyus Bagolo kordinator penambang menjelaskan, hingga saat ini, pihaknya belum bisa memastikan apakah empat orang penambang tersebut masih selamat atau tidak. Namun pihaknya menduga keempat orang tersebut terjebak air yang terus meninggi di dalam tambang.

"Jadi tidak mungin kalau mereka tenggelam karena jarak air menuju lokasi urat emas yang ditambang cukup jauh. Kami memperkirakan mereka terjebak tidak bisa keluar karena pintu keluar tertutup air," katanya.

Sementara itu, Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti, menuturkan, hingga saat ini pihaknya bersama tim belum bisa melakukan evakuasi terhadap empat orang penambang yang dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang karena pintu keluar tergenang air yang diperkirakan memiliki ketinggian hingga 60 meter.

Namun pihaknya bersama tim akan terus berusaha menyelamatkan keempat orang penambang tersebut, dimana untuk mengurangi debit air, jumlah pompa penyedot air ditambah agara air cepat berkurang dan tim dapat masuk ke dalam lubang tambang.

"Sampai malam ini, kami melakukan upaya, termasuk mencari jalan lain untuk menuju lokasi keempat penambang yang terjebak. Meskipun telah mengunakan enam pompa penyedot air, namun debit air dari dalam belum juga turun debitnya, sehingga menyulitkan tim untuk masuk," katanya.

Sementara itu, untuk melakukan evakuasi terhadap para penambang tersebut, sejumlah penambang tengah berusaha mencari jalur lain yang dapat dilalui untuk melakukan evakuasi, namun hingga malam menjelang belum ada solusi yang bisa dilakukan tim gabungan dan penambang.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015