Saya mengiriminya sms 'Kamu baik-baik saja kan?"
Stephenville, Texas (ANTARA News) - Chris Kyle, anggota pasukan khusus AS Navy SEAL yang menulis autobiografi dan kemudian diangkat ke layar lebar menjadi film "American Sniper," mengirimkan sms ke seorang teman yang duduk di sampingnya ketika keduanya berada dalam satu kendaraan dengan pria lain bernam Eddie Ray Routh (27 tahun) yang kemudian menembak mati Kyle dan temannya itu.

Menurut janda Kyle, Taya, saksi pertama yang diajukan dalam peradilan kasus pembunuhan Chris Kyle, menyebut suaminya dikenal karena keahliannya sebagai petembak jitu dan tentara.

"Dia ahli untuk pekerjaannya," kata dia sambil menyeka air mata karena terkenang suaminya itu.

Taya mengaku dia tahu telah terjadi sesuatu ketika dia menelpon Kyle sewaktu korban berada di lapangan tembak.

Lokasi ini kerap dikunjungi Kyle untuk membantu sesama veteran dalam mengatasi PTSD atau gangguan prilaku mental akibat trauma yang biasanya dialami veteran perang.

"Saya bilang ada apa," kata sang istri seraya menambahkan bahwa Kyle seperti terburu-buru menelepon, seolah menghindari Routh mengetahui apa yang sedang mengganggu pikirannya.

"Saya mengiriminya sms 'Kamu baik-baik saja kan? Saya jadi khawatir," kata Taya. Namun tidak ada jawaban dari Kyle.

Beberapa jam kemudian, seorang polisi datang ke rumah Taya untuk mengatakan polisi tengah mencari kendaraan pikap sang suami.

Segera setelah itu sang istri sadar bahwa suaminya telah meninggal dunia. Taya membeberkan pengalamannya ini sambil berlinang air mata.

Seorang staf di lapangan tembak itu dan para teknisi pertolongan darurat mengatakan jenazah Littlefield ditemukan di target lapangan tembak, sedangkan jenazah Kyle ditemukan di selokan.  Keduanya berlumuran darah dan tidak ada tanda kehidupan.

"Chris tertulungkup, hidungnya mencium tanah," kata salah seorang staf. Keduanya dinyatakan tewas di tempat kejadian perkara.

Taya Kyle mengatakan pergi ke lapangan tembak telah membantu suaminya dalam mendiskusikan masalah-masalah sulit para veteran yang berusaha keluar dari kehidupan setelah perang.

"Mereka sungguh bisa berbicara dan bersimpati, serta pengobatan menjadi ampuh," kata Taya.

Jaksa Distrik County Erath Alan Nash menilai Eddie Ray Routh yang menembak kedua korban beberapa kali dari belakang dan mencuri kendaraan serta senjata itu tahu perbuatannya tersebut salah.

Routh dituduh membunuh Kyle dan Chad Littlefield yang merupakan sahabat sekaligus tetangga Kyle, pada Februari 2013 di lapangan tembak yang letaknya sekitar 110 km arah barat laut Fort Worth.

Alan Nash mengatakan Routh menjadi ahli senjata di zona aman di Irak. Sedangkan para pengacara berkata kepada dewan juri bahwa Routh mengalami sakit mental yang parah sejak operasi bantuan korban gempa bumi Haiti yang dilakukan marinir AS pada 2010.

Peradilan terhadap Routh ini akan berlangsung dua pekan.  Jika Routh terbukti bersalah maka dia akan dijatuhi hukuman seumur hidup, demikian Reuters.








Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015