Lebih bagus mengajak semua unsur bersama-sama, tidak menyelesaikan sendiri-sendiri. Terkesan terlalu percaya diri bisa menyelesaikan sendiri, akhirnya jadi arogan dan jadi sombong,"
Bogor (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk tidak arogan dalam menangani banjir di ibu kota negara dan melibatkan pihak lain sehingga tidak menyelesaikan persoalan sendiri.

"Lebih bagus mengajak semua unsur bersama-sama, tidak menyelesaikan sendiri-sendiri. Terkesan terlalu percaya diri bisa menyelesaikan sendiri, akhirnya jadi arogan dan jadi sombong," kata Fadli dalam kegiatan penanaman bambu di bantaran Kali Ciliwung, Kampung Muara Beres, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Politikus Partai Gerindra tersebut mengatakan, kemampuan penyerapan air di Jakarta sudah semakin berkurang dengan bertambahnya jumlah pembangunan, seperti halnya mal-mal sudah berdiri lebih dari 120 mall.

Ia mengatakan, harusnya ada 40 persen wilayah di Jakarta diperuntukkan bagi fasilitas umum dan fasilitas sosial. Namun, fakta yang ada saat ini fasum dan fasos di ibu kota juga ikut dibangun.

"Ini yang salah satunya harus diintrospeksi juga, bahwa banjir bukan hanya dari Bogor, Tanggerang. Tetapi juga di Jakarta itu sendiri bagaimana," katanya.

Menurut Wakil Umum Ketua Partai Gerindra tersebut, langkah-langkah berikut yang harus diambil harus dilakukan karena sudah terlanjur bangunan di kawasan tersebut berdiri.

Ia mengatakan, wacana dam raksasa penahan air laut (Giant Seawall) serta penahan banjir "deeptunel" yang sudah direncanakan sudah lama harus bisa diterapkan jangan hanya menjadi wacana yang tidak terlaksana.

"Kalau menurut saya giantseawall cukup penting dilakukan karena ada Belanda berhasil menerapkan ini di Amsterdam," katanya.

Fadli mengatakan, kinerja Ahok dalam menangani banjir di Jakart sudah bagus dilihat dari niat serta rencana-rencanannya. Tetapi yang perlu dikurangi oleh Ahok adalah sikap seolah-olah bisa mengurangi masalah.

"Saya kira tidak bijak menyalahi pluit karena terjadi pemadaman listrik, ini menyederhanakan persoalan yang nantinya akan membuat kaget sendiri," katanya.

Terkait pernyataan Ahok bahwa ada sabotase dalam penanganan banjir, menurut Fadli harus lebih bijaksana lagi, karena tidak ada pihak yang mau menyabotase persoalan banjir kalau berdampak pada masyarakat luas.

"Siapa yang mau menyabotase? ini menjadi ledekan. Saya kira memang curah hujannya tinggi, penyebabnya kurangnya resapan air di Jakarta," katanya.

Fadli menambahkan, penataan kawasan Jakarta menjadi penting terutama fungsi resapannya. Sedangkan penataan kawasan seputar Puncak dan lainnya, bukan prioritas utama untuk dilakukan.

"Karena Jakarta sudah tidak bisa menyerap air lagi, sudah banyak mall dan perumahan. Memang sudah sangat padat, sampai kapanpun, kalau di daerah lain dibereskan Bogor, Tanggerang, kalau Jakarta belum berbenah drainasenya pesoalan banjir tidak akan selesai," katanya.

Fadli juga menyingung soal reklamasi yang sekarang jor-joran dilakukan sehingga banyak wilayah air yang diambil dari reklamasi tersebut membangun mall dan perumahan.

"Karena Gubernur sendiri membiarkan reklamasi, sehingga banyak apartemen melakukan reklamasi juga," aktanya.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015