Batam (ANTARA News) - Komandan Batalyon 10 Marinir, Letkol Laut (Mar) Kresno Pratowo, membenarkan salah seorang anggotanya meninggal dunia akibat dikeroyok dan ditusuk benda tajam di depan Raja Bar di Sintai Kota Batam, Kepulauan Riau, Jumat (13/2) dini hari.

"Korban Sertu Purwinanto meninggal dunia saat menjalankan tugas. Dia anggota bagian intelijen, jadi saat bertugas tidak menggunakan pakaian dinas," kata Letkol Kresno saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Jumat siang.

Ia mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima, anggotanya itu meninggal dunia setelah dikeroyok dan ditusuk benda tajam di depan Raja Bar kawasan Lokalisasi Teluk Pandan, Sagulung, Kota Batam.

"Insiden tersebut terjadi karena kesalahpahaman antara anggota kami dengan pengunjung bar yang sudah terpengaruh minuman keras," kata dia.

Ia mengatakan, keributan berawal dari tabrakan sepeda motor milik pengunjung di area parkir bar, selanjutnya terjadi keributan melibatkan sejumlah orang.

"Sertu Purwinanto yang sedang berada di lokasi mencari tahu penyebab keributan itu. Namun ternyata keributan membesar dan Sertu Purwinanto malah dikeroyok serta ditusuk senjata tajam," kata Kresno.

Kresno mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan penanganan kasus meninggalnya anggota marinir tersebut kepada Polresta Barelang Kota Batam.

Untuk anggota marinir lain, diminta bisa menahan diri dan menghargai pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian tersebut.

"Kami serahkan penanganannya ke polisi. Intelijen kami juga siap membantu kepolisian mencari pelaku. Namun nanti kalau ditemukan akan diserahkan ke polisi," kata dia.

Anggota Yonif 10 Marinir tersebut sempat dilarikan ke RSUD Embung Fatimah Kota Batam sesaat setelah keribuan yang berujung penusukan itu. Namun, akhirnya korban meninggal dunia setelah kehilangan banyak darah.

Kepolresta Barelang Kombes Pol Asep Safrudin menyampaikan kasus tersebut masih dalam penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi terkait peristiwa itu.

Pewarta: Larno
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015