Jakarta (ANTARA News) - Pengangguran ternyata dapat mengubah kepribadian seseorang, simpul hasil sebuah studi terbaru dalam Journal of Applied Psychology. Status pengangguran dapat membuat seseorang menjadi kurang ramah, kurang hati-hati dan kurang terbuka.

Dalam studi itu, para peneliti Inggris meminta 6.000 orang Jerman mengevaluasi lima kepribadian inti mereka, yakni keramahan, kehati-hatian, keterbukaan, kekhawatiran dan kepribadian ekxtrovert, selama beberapa tahun.

Mereka yang terlibat dalam studi ini awalnya bekerja, namun kemudian beberapa orang kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran selama masa studi.

Sementara beberapa orang lainnya yang kehilangan pekerjaan akhirnya menemukan pekerjaan baru.

Menurut para peneliti, laki-laki dan perempuan akan berperilku berbeda merespon status pengangguran.

Hal ini senada dengan hasil studi yang menunjukkan perempuan cenderung berkurang sifat ramahnya setiap tahun saat berstatus pengangguran. Namun, saat laki-laki kehilangan pekerjaan mereka justru kehilangan sikap ramahnya dalam kurun waktu tiga tahun.

Para peneliti berpendapat, keramahan adalah nilai plus para perempuan di tempat kerja. Hal inilah yang mungkin bisa menjelaskan mengapa sikap ini semakin berkurang setelah mereka kehilangan pekerjaan.

Sementara itu, untuk soal kehati-hatian, laki-laki cenderung kehilangan sifat ini selama menganggur. Hal sama terjadi pada perempuan, sekalipun tidak sekonsisten laki-laki.

Studi ini berbalikkan dengan pendapat bahwa kepribadian tidak dapat berubah, sekaligus menunjukkan perlu kebijakan publik untuk memerangi pengangguran.

"Kebijakan untuk mengendalikan pengangguran tidak hanya bermafaat untuk kesehatan psikologis tetapi juga untuk kepribadian dasar," tulis para peneliti seperti dilansir laman Time.com.



Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015