Hujan mulai terjadi sejak sore, cukup deras
Kediri (ANTARA News) - Setidaknya 17 rumah warga di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengalami kerusakan yang disebabkan musibah tanah longsor di daerah itu.

"Hujan mulai terjadi sejak sore, cukup deras," kata Kepala Desa Blimbing Juwahiri ditemui di lokasi musibah itu, Minggu.

Ia mengatakan, dari belasan rumah warga yang rusak itu, terdapat sejumlah rumah yang mengalami kerusakan cukup berat, misalnya rumah milik Lahuri, Misni, Suwarni.

Bangunan rumah mereka rusak diterjang tanah longsor. Bahkan, terdapat satu rumah yang ambruk total, yaitu rumah yang dihuni Suyati.

Selain merusak sejumlah bangunan, musibah tanah longsor itu juga membuat akses jalan tertutup. Bahkan, kendaraan pun tidak bisa lewat, yang disebabkan tanah memenuhi badan jalan dengan ketinggian sampai lebih dari empat meter.

Akibat kejadian itu, aktivitas warga menjadi terganggu, baik ekonomi, sosial, termasuk pendidikan.

Di lokasi itu, terdapat sekolah dasar yang menjadi tempat sekolah anak-anak. Putusnya jalur, membuat mereka terancam tidak bisa bersekolah.

Air juga menggerus badan sungai yang juga mengalir di depan rumah warga. Sejumlah rumah dan kandang ternak pun sudah tergerus. Sejumlah warga bahkan harus memindah ternak mereka, agar tidak jatuh dan terhanyut di sungai.

Sementara itu, Suyati mengatakan hujan memang sejak sore terjadi. Ia berada di dalam rumah dengan anaknya yang bungsu, berusia 10 tahun. Ia awalnya tidak ingin mengungsi, tapi akhirnya mengungsi.

"Saat itu, saya memutuskan mengungsi, dan baru beberapa menit keluar dari rumah, rumah sudah ambruk terkena tanah longsor," katanya.

Ia mengaku tidak sempat menyelamatkan barang berharga miliknya. Ia berpikiran saat itu nyawa yang utama, sehingga langsung keuar rumah.

"Seluruh benda berharga, surat, akte, bahkan baju-baju, seluruhnya tertimpa bangunan. Baju saja, saya diberi ini," ujarnya.

Ia mengatakan, saat di rumah ia memang hanya berdua dengan anaknya, sementara suaminya sedang di Jakarta, bekerja. Ia juga sudah memberi kabar kepada suaminya, tentang musibah yang terjadi itu.

Sementara itu, sampai saat ini, ia juga belum berani untuk membersihkan puing-puing rumahnya dan mencari benda yang masih bisa diselamatkan, sebab aliran listrik masih menyala.

Ia berharap, pemerintah secepatnya memberikan jalan keluar, setidaknya dengan membantu memutuskan aliran listrik terlebih dahulu, sehingga bisa membenahi rumahnya.

Selain rumah Suyati, sejumlah rumah yang berad di sekitarnya juga sudah mengalami keretakan, seperti rumah Hartatik, yang juga jebol diterjang tanah longsor.

Musibah itu terjadi dari tebing setinggi lebih dari lima meter di belakang rumahnya.

Pada akhir Desember 2014, sejumlah rumah di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, ini juga terkena tanah longsor.

Warga yang mengalami musibah itu belum sempat diberikan bantuan oleh pemerintah untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak itu.

Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015