Amuntai, Kalsel (ANTARA News) - Sebanyak 28 sekolah taman kanak-kanak dan sekolah dasar di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, terendam banjir.

Sekretaris Dinas Pendidikan Hulu Sungai Utara Amberani di Amuntai, Selasa, mengatakan meskipun sekolah tersebut terendam banjir, tetapi keputusan untuk meliburkan murid tergantung pada kepala sekolah.

"Kami hanya menugaskan kepala unit pelaksana teknis memonitor kondisi sekolah kemudian memberikan saran kepada kepala sekolah, jika memang harus meliburkan siswa," kata Amberani melalui siaran pers.

Berdasarkan hasil monitoring kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT), di semua kecamatan, sebanyak 28 sekolah dilaporkan terendam banjir, terdiri 19 unit Sekolah Dasar dan sembilan sekolahan TK.

Sebagian besar sekolahan yang terendam berada di Wilayah Kecamatan Banjang, yakni, sebanyak 14 sekolah terdiri delapan SD dan enam TK.

Kecamatan Amuntai Utara terdapat empat SD dan tiga TK, sedangkan di Kecamatan Amuntai Selatan dan Sungai Pandan masing-masing dua SD yang terendam, dan Kecamatan Amuntai Tengah, Haur Gading dan Babirik, masing-masing satu sekolahan terendam.

"Apabila kondisi tersebut dianggap membahayakan siswa, maka UPT akan mengimbau kepala sekolah untuk meliburkan murid-muridnya, namun demikian keputusan akhir tetap berada di tangan kepsek," tuturnya.

Amberani menambahkan, pihaknya juga telah mengeluarkan surat imbauan agar pihak sekolah melaporkan kerusakan infrasturktur dan peralatan sekolah akibat banjir.

"Akibat banjir tentu merusak beberapa infrastruktur sekolah jadi kami minta pihak sekolah segera memberitahukan ke Disdik agar bisa dilakukan perbaikan sehingga aktivitas belajar mengajar tidak terganggu, tandasnya.

Bupati Hulu Sungai Utara H Abdul Wahid, sebelumnya mengunjungi SDN Danau Terate, di Kecamatan Bajang, yang meliburkan siswanya.

Beberapa guru masih terlihat hadir disekolah dan bergegas menyambut kehadiran Bupati dan Ketua DPRD yang singgah ke sekolah mereka.

Salah seorang guru Nurdin, menuturkan, siswa diliburkan Senin (16/2) karena para orang tua mulai kesulitan mengantar jemput anak mereka karena menggunakan perahu menuju tempat bekerja.

Saat meninjau lokasi SD Danau Terate ini Bupati memberikan bantuan satu perahu untuk pihak sekolah karena melihat kondisi sekolah yang cukup terpencil dan hanya mengandalkan perahu untuk transportasi guru dan siswa saat sedang banjir.

Sementara itu, dari 28 sekolah yang terendam banjir, hanya dua sekolah diliburkan, yaknbi, SD Cakra dan SD Pakacangan di Amuntai Utara.

Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015