Yang menentukan hasilnya atas semua polemik ini adalah dia (presiden)."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Tim Independen KPK-Polri Ahmad Syafii Maarif mengatakan seorang pemimpin sejati harus berani mengambil risiko atas segala keputusan yang dibuatnya.

"Dilantik atau tidak dilantik pasti punya risiko. Jadilah rajawali, jangan tiru kelelawar," kata Syafii Naarif kepada media ketika ditemui di Maarif Institute, Jakarta, Selasa malam.

Ia menyatakan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menentukan Kapolri terlalu lama dan memakan waktu sehingga polemik seputar Kapolri menjadi berkepanjangan.

"Yang menentukan hasilnya atas semua polemik ini adalah dia (presiden)," kata Buya, sapaan akrab mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.

Ia juga mengatakan, sebaiknya Presiden Jokowi menurut pada suara rakyat, bukan justru tunduk kepada semua tekanan yang ada saat ini.

Namun, Buya juga mengimbau semua pihak untuk tetap taat pada hukum yang berlaku.

"Hormati semua proses hukum, kritik juga berdatangan dari para ahli hukum, tapi jangan memperkeruh suasana," katanya.

Sebelumnya, anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Junimart Girsang juga mendatangi Maarif Institute untuk meminta maaf secara langsung kepada Buya Maarif di hadapan media.

Junimart pernah menyebut Buya Maarif sebagai tokoh yang tidak jelas dan tidak diketahui posisinya sebagai apa.

Oleh karena pernyataannya tersebut, ia meminta maaf kepada Buya karena komentarnya yang terkesan melecehkan.

Terkait Kapolri, Junimart berpendapat sebaiknya Presiden Jokowi segera melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri.

"Iya, menurut saya Budi Gunawan tetap harus segera dilantik," katanya.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015