Pertumbuhan ekonomi akan ditopang oleh investasi dan peningkatan fiskal pemerintah. Ke depan, pertumbuhan ekonomi 2015 diperkirakan akan lebih tinggi, yaitu tumbuh pada kisaran 5,4-5,8 persen,"
Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia meyakini ekspansi investasi pemerintah yang juga sejalan dengan peningkatan kapasitas fiskal untuk mendukung kegiatan ekonomi produktif termasuk pembangunan infrastruktur akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik pada 2015.

"Pertumbuhan ekonomi akan ditopang oleh investasi dan peningkatan fiskal pemerintah. Ke depan, pertumbuhan ekonomi 2015 diperkirakan akan lebih tinggi, yaitu tumbuh pada kisaran 5,4-5,8 persen," kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat jumpa pers di Jakarta, Selasa.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV-2014 meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, meskipun secara keseluruhan tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 melambat.

Menurut Agus, pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2014 sebesar 5,01 persen (yoy) yang meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,92 persen (yoy) mengindikasikan bahwa siklus perlambatan ekonomi yang berlangsung sejak beberapa tahun terakhir telah melewati titik terendahnya pada triwulan III 2014.

"Perbaikan pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didorong oleh meningkatnya permintaan domestik, khususnya investasi bangunan dan konsumsi Pemerintah," ujar Agus.

Sementara itu, lanjut Agus, konsumsi rumah tangga masih tetap kuat, meskipun sedikit melambat sejalan dengan kebijakan stabilisasi ekonomi.

Di sisi eksternal, kinerja ekspor mencatat kontraksi yang cukup dalam, terutama akibat melemahnya permintaan negara emerging dan menurunnya harga komoditas.

"Meskipun pada triwulan IV 2014 sudah mulai membaik, secara keseluruhan pada 2014 pertumbuhan masih melambat menjadi 5,02 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya, sejalan dengan lemahnya pertumbuhan ekonomi global dan kebijakan stabilisasi makroekonomi," kata Agus.

Secara spasial, perlambatan ekonomi terutama terjadi di sejumlah daerah penghasil SDA tambang, antara lain, Provinsi Aceh, Kalimantan Timur, Riau, dan Papua. Sementara itu, kinerja daerah yang mengandalkan sektor manufaktur seperti Jawa dan Jakarta masih tumbuh relatif cukup kuat.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015