Tokyo (ANTARA News) - Nilai tukar euro bertahan stabil pada Rabu, karena investor berharap bahwa pembicaraan terakhir tentang utang Yunani akan memberikan terobosan kesepakatan yang mempertahankan Athena di Zone Euro.

Pada perdagangan sore di Tokyo, mata uang umum dibeli 1,1405 dolar dan 135,84 yen, turun dari 1,1413 dolar dan 136,13 yen di New York pada Selasa sore, tetapi jauh di atas 1,1357 dolar dan 134,70 yen di Tokyo pada Selasa pagi.

Dolar merosot menjadi 119,09 yen dari 119,29 yen, tetapi naik dari 118,55 yen di Tokyo pada Selasa. Yen sedikit menguat pada Rabu setelah bank sentral Jepang (BoJ) menunda peluncuran langkah-langkah pelonggaran lebih lanjut menyusul pertemuan kebijakan dua hari.

"Sekarang, itu semua tentang Yunani," kata Kazuo Shirai, seorang pedagang di MUFG Union Bank.

"Euro dibeli di tengah spekulasi masih ada ruang untuk pembicaraan lebih lanjut."

Televisi publik Yunani mengatakan Selasa bahwa pemerintah baru negara itu akan mengajukan permohonan bantuan lebih lanjut dari mitra Eropa, meskipun tidak akan mendaftar untuk langkah-langkah penghematan menyakitkan dikenakan pada negara itu.

Berita itu datang sebagai melegakan setelah pertemuan para menteri keuangan zona euro dalam seminggu terakhir berakhir tanpa kesepakatan, karena Athena menolak melanjutkan dana talangan (bailout) yang mensyaratkan pemotongan belanja besar dan kenaikan pajak.

Pembalikan arah tampak juga terjadi beberapa hari sebelum paket penyelamat keuangan Athena berakhir, yang akan menyebabkan Yunani tak mampu membayar tagihan, menyebabkan gagal bayar (default) dan Yunani hampir pasti meninggalkan zona euro.

"Ada sedikit harapan bagi kemajuan dalam menyelesaikan masalah Yunani, yang memicu sentimen risiko dan melemahnya yen," Yuji Kameoka, kepala analis valas Daiwa Securities di Tokyo, mengatakan kepada Bloomberg News.

"Jika kita mendapatkan kata kemajuan konkret yang dibuat dalam negosiasi, itu sangat mungkin yen akan melemah melampaui 120 per dolar."

Pada Rabu, para pembuat kebijakan bank sentral Jepang (BoJ) mengatakan perekonomian negara itu sedang melihat "tren pemulihan moderat", tetapi mereka terus mengurangi kembali ekspektasi inflasi, dalam sebuah tanda bahwa target harganya terlihat semakin jauh dari jangkauan.

Keputusan bank sentral untuk menjaga stimulus yang sudah besar tidak berubah secara luas sudah diperkirakan, tetapi analis mengatakan bahwa angka pertumbuhan ekonomi yang lemah mungkin memaksa tangannya akhir tahun ini.

Data resmi pada Senin menunjukkan ekonomi merangkak keluar dari resesi pada kuartal terakhir 2014, dengan ekspansi 0,6 persen lebih lemah dari perkiraan antara Oktober hingga Desember.

Dolar bervariasi terhadap mata uang Asia-Pasifik.

Unit AS menjadi 31,61 dolar Taiwan dari 31,51 dolar Taiwan pada Selasa, menjadi 1,3585 dolar Singapura dari 1,3553 dolar Singapura, menjadi 62,27 rupee India dari 62,16 rupee, menjadi 12.810,00 rupiah Indonesia dari 12.761,50 rupiah, dan menjadi 1.110,45 won Korea Selatan dari 1.101,94 won.

Greenback diambil 44,24 peso Filipina dari 44,27 peso, dan tidak berubah pada 32,58 baht Thailand.

Dolar Australia menguat menjadi 78,21 sen AS dari 78,00 sen AS, dan yuan Tiongkok naik tipis menjadi 19,03 yen dari 18,95 yen, demikian AFP melaporkan.

(A026/B012)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015