Batam (ANTARA News) - Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan pemerintah mendorong dua BUMN, PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk, untuk mengembangkan infrastruktur gas di Indonesia.

Sudirman seusai rapat di Kantor PGN Batam, Kamis, bersama Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso dan jajaran, menilai sinergi antara kedua perusahaan pelat merah itu semakin baik.

"Tadi saya dapat penjelasan sampai 2020 roadmap seperti apa, juga tentang rekonsiliasi soal apa yang akan dikerjakan bersama Pertamina. Mereka juga sering bertemu," katanya.

Sudirman mengaku senang karena perencanaan infrastruktur gas sudah cukup matang.

Bahkan, dalam tahap awal, kedua perusahaan sudah berencana mengintegrasikan jaringan SPBU Pertamina untuk dipasang SPBG PGN melalui nota kesepahaman yang diteken akhir Januari lalu. Kerja sama itu diharapkan bisa menjadi awal sinergi di bidang lainnya.

Sudirman menuturkan, pemerintah mendorong korporasi untuk bisa mengembangkan infrastruktur gas agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) hanya digunakan sebagai stimulan.

"Sepanjang secara komersial bisa dikerjakan korporasi, kita dorong supaya uang APBN bisa digunakan untuk stimulan. Kalau mereka perlu stimulus dan fasilitas tertentu, di situ pemerintah masuk," ujarnya.

Ia mengatakan pemerintah akan mengevaluasi rencana sinergi kedua perusahaan pada 2016, setahun setelah rencana sinergi Pertamina-PGN.

"Nanti 2016 kita lihat rencana Pak Hendi dan Pertamina, di mana pemerintah harus masuk," katanya.

Sebelumnya, PT PGN Tbk dan PT Pertamina (Persero) menandatangani nota kesepahaman sinergi pengembangan bahan bakar gas untuk transportasi di seluruh Indonesia.

Melalui kerja sama itu, maka Pertamina dan PGN dapat saling memanfaatkan jaringan pipa gas bumi yang dimiliki untuk pendistribusian BBG transportasi di Indonesia.

Pertamina dinilai memiliki kekuatan jaringan pada bisnis retail migas, sementara PGN pada jaringan pipa gasnya.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015