Jakarta (ANTARA News) - Musisi dan seniman Ayu Laksmi meluncurkan album barunya Svara Semesta 2 yang bergenre "World Music" dan berbau sastra.

"Saya mengajak pendengar memasuki dunia meditatif nan reflektif lewat musik kontemporer yang kali ini banyak berbicara tentang perempuan," katanya saat peluncuran albumnya di Jakarta, Kamis (18/2).

Bagi dia perempuan merupakan sosok tangguh dalam kehidupan yang digali melalui lirik dan penggarapan musik secara apik serta ditransformasikan ke dalam peristiwa kekinian yang relevan dalam hidup keseharian.

"Saya suka bahasa yang unik di telinga, tapi tentunya saya harus cari penerjemahnya," katanya yang juga mantan Lady Rocker itu.

Hingga tidak heran dalam albumnya itu, tersuguhkan tujuh bahasa akan menghibur pendengarnya bercampur harmoni alam yang membawa kita ke negeri antah berantah. Tujuh bahasa itu, Indonesia, Inggris, Bali, Minang, Latin, dan Jawa Kuno.

Pada album keduanya itu, judulnya antara lain, Btari Nini yang mengingatkan pada budaya nusantara yang memiliki tradisi pemujaan kepada Dewi Sri.

Judul Daima, sebuah syair yang mengisyaratkan kerinduan pada kekuatan ibu dari ranah Minang. Bahkan musisi Sawung Jabo juga menitipkan satu lagu berjudul Gumam Batin yang mengisahkan pengembaraan hidup yang dinamis.

Sebagian besar album kedua ini, berkisah tentang penganggungan terhadap sosok yang tampak dan tak tampak, kata alumnus Fakultas Hukum Universitas Udayana ini.

Dikatakan, proses pembuatan album kedua itu banyak kebetulan ketika terilhami lagu Minang tapi tidak mengerti bahasanya kemudian ada orang yang membantu untuk menerjemahkannya.

"Demikian juga dengan cover dibantu oleh seseorang secara kebetulan," katanya.

Sementara itu, musisi Didi AGP menyebutkan album Ayu Laksmi itu mewakili Sang Maha Pencipta.

"Ayu Laksmi memiliki kesadaran yang tinggi bukan sekadar bernyanyi, tapi dia memilikinya," katanya.

Musiknya memiliki energi lain. "Sejuk dan penuh vibrasi," katanya menanggapi album kedua tersebut.

Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015