Bandarlampung (ANTARA News) - Warga keturunan Tionghoa memadati wihara di Kota Bandarlampung sejak Kamis pagi, untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek 2566 Kongzili.

Warga etnis Tionghoa di Bandarlampung, sejak pagi hari warga sudah memadati wihara, di antaranya Wihara Amurwa Bhumi dan Wihara Thay Hin Bio.

Di Wihara Amurwa Bhumi Graha pimpinan Suhu Riki sudah ramai sejak tengah malam, meskipun hujan mengguyur Kota Tapis Berseri tidak menyurutkan warga bersembahyang di sini.

Sama halnya dengan Wihara Thay Hin Bio yang menjadi pusat perayaan etnis Tionghoa merayakan Imlek.

Wihara tertua di Kota Bandarlampung ini merayakan Imlek dengat amat meriah sejak malam, kembang api pun mewarnai pergantian Tahun Baru Imlek.

Pagi harinya pun tidak kalah ramai, terutama banyak pedagang yang menjual burung untuk kelengkapan sembangyang warga etnis Tionghoa itu.

Warga yang ke wihara lebih banyak mengikuti tradisi dan juga untuk menghormari permintaah leluhur.

"Imlek ini sudah menjadi tradisi bagi warga Tionghoa, dan ini merupakan bentuk rasa syukur di tahun yang baru," kata Toni Lim.

Ia mengatakan, seluruh etnis Tionghoa merayakannya tanpa memandang agama, namun rata-rata hanya mengikuti tradisi. Salah satunya, dengan menyediakan tujuh bentuk makanan.

Hal senada juga diungkapkan warga Tionghoa lainnya yang ikut merayakan Tahun Baru Imlek.

"Ini sebagai bentuk menghormati permintaan leluhur, dengan berdoa," kata Tina, salah satu warga yang merayakan Imlek pula.

Ia mengatakan bahwa masyarakat juga berhak mengikuti perayaan Imlek ini, mengingat ini untuk semua masyarakat.

Tahun Baru Imlek ini bukan hanyak milik warga etnis Tionghoa saja, katanya pula.

(RBP*B014)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015