Kartum (ANTARA News) - Pertempuran pasukan pemerintah Sudan dengan pemberontak di bagian Darfur mengusir lebih dari 41.000 orang dari rumah mereka sejak akhir Desember, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Kamis.

"Badan bantuan menilai dan memastikan kebutuhan 41.304 orang, yang mengungsi akibat kekerasan di negara bagian Darfur Utara dan wilayah Jebel Marra, yang dilanda perang, kata kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Penggalangan urusan Kemanusiaan dalam buletin mingguannya.

Kepala kantor Sudan OCHA kepada AFP menyatakan jumlahnya dapat lebih tinggi daripada angka OCHA, yang dikumpulkan antara pekan terakhir Desember hingga 15 Februari.

"Ada beberapa daerah, pada dasarnya bagian dari perbukitan Jebel Marra, tempat kami tidak memiliki jalur. Kami tidak tahu jumlah yang terkena dampak di daerah itu, kata Ivo Freijsen kepada AFP.

Tentara Sudan melancarkan serangan di Darfur pada November untuk mengalahkan pemberontak, yang memerangi pemerintah sejak 2003.

Jebel Marra adalah daerah perbukitan di Darfur Utara, tempat banyak pertempuran terjadi.

Juru bicara tentara membantah pasukan pemerintah melancarkan gerakan di daerah itu dalam beberapa pekan belakangan.

"Jika ada perpindahan, mungkin itu akibat dari pertempuran sebelumnya, lebih dari sebulan lalu. Kami tidak pernah menyasar warga," kata Kolonel Al-Sawarmy Khaled Saad kepada AFP.

Tentara Sudan melancarkan serangan -berjuluk "Musim Panas Pamungkas 2"- pada November sesudah akhir musim hujan, yang membuat jalan di wilayah itu tak dapat dilalui.

Pasukan Kartum juga menyasar pemberontak di daerah Blue Nile dan Kordofa Selatan sebagai bagian dari gerakan tersebut.

Suku di wilayah barat Darfur memberontak terhadap pemerintah, yang dikuasai Arab di Kartum, pada 2003, mengeluh bahwa mereka diabaikan dan dipinggirkan.

Presiden Omar Bashir dicari Mahkamah Antarbangsa untuk tuduhan kejahatan perang di wilayah tersebut.

Sekitar 300.000 orang tewas dalam kemelut di Darfur dan daerah itu adalah tempat bagi lebih dari dua juta pengungsi dalam negeri, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pertempuran pemerintah dengan pemberontak di Darfur Tengah dalam masa sama tahun lalu menyebabkan sekitar 14.000 orang mengungsi, kata OCHA.

(Uu.SYS/C/B002/B/T008) 19-02-2015 20:50:25

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015