Jakarta (ANTARA News) - Tiga tahun silam, grup idola AKB48 menyambangi Jakarta untuk tampil bersama "adik" di Indonesia yang baru dibentuk, JKT48. Kala itu, nama JKT48 belum sebesar sekarang, single-single yang dirilis dalam bahasa Indonesia bisa dihitung dengan jari dan jumlah anggotanya yang bergabung hanya terdiri dari generasi 1.

Akhirnya JKT48 kembali dapat "Bergandengan Tangan Dengan Kakak" dari Negeri Sakura, AKB48 di hadapan ribuan penggemar yang didominasi kaum pria di Main Hall, Kota Kasablanka, Jakarta semalam.

Selama 2,5 jam, sebanyak 67 anggota JKT48 dan belasan anggota AKB48 seperti Sakiko Matsui, Ayaka Morikawa, Rie Kitahara, Haruka Shimada, Yui Yokoyama, Natsuki Uchiyama, Saya Kawamoto, Asuka Kuramochi, Miyu Takeuchi, Wakana Natori, Rena Nozawa, Hikari Hashimoto, Rina Hirata dan Nana Okada menari dan menyanyi di panggung berlatar motif tartan khas kostum grup yang dibuat Akimoto Yasushi itu.

Lagu-lagu hits seperti "Flying Get", "Kimi No Koto Ga Suki Dakara", "Manatsu No Sounds Good", "Gingham Check" dan "Aitakatta" dan ditampilkan dalam pertunjukan yang dihiasi lambaian lightstick warna-warni dari barisan penonton, baik itu yang duduk di kelas premium maupun yang berdiri di bagian festival belakang.

Puluhan gadis-gadis itu tampil dalam formasi bervariasi, ada lagu yang ditampilkan dalam formasi anggota AKB48 saja, JKT48 saja dan juga campuran keduanya.

Begitu juga dengan liriknya, grup asal Indonesia harus menghafal lirik bahasa Jepang, begitu pula AKB48 yang harus menyanyi dalam bahasa Indonesia meski porsinya tidak banyak.

Kedua grup memberi selingan dengan bermain game di panggung dengan hukuman makan roti isi sambal bila JKT48 kalah dan roti isi wasabi jika AKB48 kalah. Mereka tak lupa memberikan fan service dengan mengungkapkan rasa cinta kepada para penggemar.

Satu demi satu anggota AKB48 dan JKT48 mengucapkan kata-kata manis ke arah penonton -kadang disertai dengan kerlingan genit- yang sontak disambut dengan histeria para pria.

"Aku suka kamu," kata Saya Kawamoto dalam bahasa Indonesia, cukup untuk membuat penggemar di bagian festival melompat-lompat kegirangan sembari meneriakkan panggilan akrab gadis itu.

"Sayaya....!"

Berkat adanya "anggota transfer" dari Jepang yang belajar di Indonesia, seperti Haruka Nakagawa, komunikasi grup yang berlangsung dalam bahasa Indonesia dan Jepang terbilang lancar karena ada anggota yang merangkap sebagai penerjemah.

"Aku suka AKB tapi lebih suka JKT, aku kan cinta Indonesia jadi pakai bahasa Indonesia saja ya," kata gadis yang telah dua tahun tinggal di Tanah Air.

Haruka tidak sendirian, Rena Nozawa yang sempat menghabiskan waktu sebagai anggota JKT48 sebelum pindah ke AKB48 pun wara-wiri di panggung, dia sibuk menjadi MC sekaligus mengartikan apa kata rekan-rekannya di kedua grup.

Tanda-tanda konser akan berakhir mulai terlihat saat seluruh anggota tumpah ruah memenuhi panggung.

"Koisuru Fortune Cookie" yang identik dengan koreografi tari yang viral di dunia maya menjadi penutup dari konser kolaborasi kedua antara JKT48 dan AKB48 di Jakarta.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015