London (ANTARA News) - Menteri senior Inggris, Minggu, menepis kemungkinan negaranya mengirimkan persenjataan ke Ukraina sementara Amerika Serikat dan negara-negara Eropa berupaya mencari cara untuk menekan Rusia terkait konflik di wilayah timur republik bekas Soviet itu.

William Hague, yang merupakan menteri luar negeri sampai akhir tahun lalu dan saat ini masih menjadi menteri --yang dilihat dekat dengan Perdana Menteri David Cameron-- itu mengatakan negara-negara harus berpikir "sangat, sangat hati-hati" tentang langkah tersebut, lapor AFP.

Menteri Luar Negeri Philip Hammond sebelumnya pada bulan ini mengatakan bahwa, walaupun saat ini Inggris tidak berencana untuk memberikan "bantuan mematikan" ke Ukraina, "kami tetap memiliki hak untuk melakukan tinjauan terhadap posisi ini".

Inggris sedang mengirimkan bantuan berupa peralatan tak mematikan, seperti kendaraan-kendaraan lapis baja untuk mengangkut personel, ke Ukraina.

"Kita, Kerajaan Inggris, tidak berencana untuk mengirimkan persenjataan ke Ukraina. Kita tidak pernah mengambil pendekatan seperti itu pada konflik apapun dalam tahun-tahun terakhir ini --untuk mengirim persenjataan ke konflik-konflik tersebut", kata Hague kepada televisi BBC.

Ia menekankan bahwa "penyelesaian diplomatik" merupakan langkah untuk maju dan mengingatkan, "Kita harus berpikir sangat, sangat hati-hati" sebelum mengirimkan persenjataan tambahan ke suatu konflik.

Pihak-pihak yang menentang pengiriman senjata menganggap bahwa bantuan itu bisa berujung pada adu kekuasaan antara Rusia dan Barat.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan bulan ini bahwa ia belum mengambil keputusan soal apakah AS akan mengirimkan persenjataan ke Ukraina, negara tempat pasukan Kiev berupaya mengendalikan para separatis pro-Rusia.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry, pada Sabtu di London, memperingatkan bahwa "sanksi-sanksi serius" yang baru terhadap Rusia sedang dipertimbangkan untuk dijatuhkan terkait konflik tersebut.

(Uu.T008)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015