Fabius menyampaikan itu dalam lawatannya ke Chad, Kamerun dan Niger, yang melancarkan operasi terhadap kelompok Boko Haram, yang telah menewaskan ribuan orang dalam perang enam tahun untuk pembentukan negara Islam di Nigeria utara.
"Dukungan Prancis untuk pasukan terpadu Afrika adalah mutlak. Prancis akan mendukung permintaan Uni Afrika dan negara terkait lainnya agar resolusi ini disetujui oleh Dewan Keamanan," kata Fabius di ibukota Niger, seperti dilaporkan Reuters.
Uni Afrika menyusun kekuatan yang menggabungkan Nigeria, Chad, Kamerun, Niger dan Benin bulan lalu pada pertemuan puncak di Ethiopia. Sebuah resolusi Dewan Keamanan bisa memberikan mandat Perserikatan Bangsa Bangsa pada pasukan itu, kata para pejabat senior Afrika.
Pasukan itu dibentuk sebagian karena persepsi bahwa Nigeria gagal untuk mengalahkan kelompok itu, yang telah meluncurkan serangkaian serangan lintas batas di wilayah Danau Chad dalam beberapa pekan terakhir, serta membunuh ratusan orang di Nigeria.
"Hal ini sangat diperlukan agar Nigeria terlibat sepenuhnya dalam perjuangan melawan Boko Haram. Jelas, beberapa langkah terbaru dari pemerintah Nigeria cukup menggembirakan," kata Fabius pada jumpa pers.
Pasukan Nigeria yang didukung oleh serangan udara merebut kota perbatasan timur laut Baga dari Boko Haram pada Sabtu, kata militer.
Baga, yang terletak di perbatasan Nigeria dengan Chad, Niger dan Kamerun merupakan markas pasukan multinasional, yang terdiri atas pasukan empat negara. Merebut kota itu kembali adalah kemenangan penting, salah satu dari beberapa kemenangan dalam dua minggu terakhir.
Niger akan mengaji pecahan peluru kendali yang jatuh di kota perbatasan Abadam, Selasa, yang menewaskan 37 orang untuk menentukan negara yang bertanggung jawab, kata Menteri Luar Negeri Bazoum Mohamed. Ia menambahkan bahwa Prancis akan membantu melaksanakan tugas itu. Abadam terletak di perbatasan dengan Nigeria.
(Uu.G003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015
