Timika (ANTARA News) - Sejumlah anggota Komisi I DPR-RI mengagumi fasilitas dan pelayanan Rumah Sakit Mitra Masyarakat Timika milik Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro, lembaga nirlaba yang mengelola dana kemitraan dari PT Freeport Indonesia.

Wakil Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi I DPR ke Timika Asril Hamzah Tanjung, Selasa, mengatakan fasilitas RSMM termasuk mewah dan terlengkap di Papua.

Pelayanan yang diberikan kepada pasien juga dinilai sangat baik, warga tujuh suku yang berobat di rumah sakit itu sama sekali tak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun.

"Ini sungguh luar biasa. Apa yang dilakukan oleh PT Freeport melalui program CSR-nya sangat membantu masyarakat Papua. Hal-hal seperti ini tidak banyak diketahui oleh orang di pusat," tutur Asril, politisi dari Partai Gerindra.

Saat meninjau RSMM Timika pada Senin (23/2), sebanyak 14 anggota Komisi I DPR RI sempat bertegur sapa dengan para pasien yang berobat di rumah sakit itu.

Direktur RSMM Timika Dr Bernardus FS mengatakan sejak berdiri tahun 1999, RSMM Timika telah melayani pengobatan jutaan warga Papua. 

Khusus untuk warga Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lain, tidak dipungut bayaran alias berobat gratis selama bertahun-tahun semenjak rumah sakit itu berdiri.

Selama kunjungan dua hari di Timika sejak Senin (23/2), 14 angota Komisi I DPR juga mengunjungi Sekolah Tunas Papua di kawasan Kampung Wonosari Jaya-SP4 yang mendidik ratusan anak-anak asli Papua dari Suku Amungme dan Kamoro.

Selain itu, para wakil rakyat juga meninjau Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) Kuala Kencana, sebuah sekolah tinggi untuk mempersiapkan tenaga-tenaga terampil untuk bekerja di area perusahaan.

Sekolah itu telah mendidik dan melatih ribuan pemuda asli Papua dimana saat ini mereka telah bekerja di PT Freeport maupun berbagai perusahaan kontraktor serta privatisasinya.

Sebelum kembali ke Jakarta, Selasa siang, Komisi I DPR berkesempatan menanam pohon di area reklamasi tailing PT Freeport di kawasan Maurupauw-Mil Point 28.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015