Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo bersama pimpinan bank BUMN membahas suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil usai mendampingi Presiden Jokowi menerima pimpinan bank BUMN di Istana Merdeka, Selasa, mengatakan bahwa Presiden ingin mendengar tanggapan bank-bank BUMN soal BI Rate yang turun.

"Presiden ingin mendengar kondisi perbankan kita terutama perbankan BUMN. Secara umum bank-bank BUMN kinerjanya bagus, Presiden mengapresiasi. Presiden juga ingin mendengar tanggapan-tanggapan perbankan kita terhadap BI Rate yang turun. Bagaimana kemungkinan kita dimasa depan kita bisa turunkan interest rate. Ingin mendengar itu saja," katanya.

Menurut dia, BI Rate merupakan refleksi kondisi ekonomi Indonesia sehingga inflasi harus ditekan agar ada ruang bagi BI untuk menyesuaikan interest rate.

Ia berpendapat jika itu disesuaikan maka interest perbankan juga akan menyesuaikan.

Pemerintah sendiri, kata dia, pemerintah tidak bisa melakukan intervensi terkait BI rate sesuai UU BI.

"Oleh sebab itu tugas pemerintah menjaga kebijakan fiskal yang baik. Kebijakan fiskal kita salah satunya adalah tidak lagi memberikan subsidi untuk BBM. Itu yang mempengaruhi inflasi kita di masa datang," katanya.

Ia mengatakan, sasaran pemerintah saat ini adalah menjaga inflasi. Dengan inflasi rendah, BI Rate bisa diturunkan sehingga suku bunga pun bisa turun.

"Tapi kita tidak punya target karena itu tergantung kemampuan pemerintah mencapai target-target," katanya.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015