Citra produk Indonesia masih lemah ini perlu dilakukan perbaikan agar bisa membangun citra merk,"
Depok (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menilai secara kualitas produk Indonesia sebenarnya mampu bersaing dengan negara lain tetapi brand image atau citra merk masih lemah, sehingga perlu ditingkatkan.

"Citra produk Indonesia masih lemah ini perlu dilakukan perbaikan agar bisa membangun citra merk," Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Harjanto usai acara Seminar Nasional bertajuk Kebijakan dan Langkah Strategis dalam Pengembangan Industri Unggulan Nasional di Gedung Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Selasa.

Ia mengatakan saat ini produk dari sektor ekonomi kreatif pembuatan tas, jaket, sepatu, ikat pinggang yang berbahan kulit belum mendapat perhatian yang serius sehingga kalah dari merk-merk internasional.

"Bahan baku kulit melimpah di dalam negeri tetapi produknya tak mampu bersaing dengan merk luar," katanya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya menyiapkan anggaran untuk menguatkan citra produk nasional juga bisa dengan cara diplomasi, sehingga diharapkan para duta besar Indonesia wajib menjadi bagian dari agen perubahan nasional.

"Duta besar bisa menggelar kegiatan pameran secara rutin untuk memperkenalkan produk Indonesia," katanya.

Lebih lanjut, Harijanto mengatakan program yang berlangsung saat ini adalah satu desa satu produk, sehingga nantinya suatu daerah fokus kepada produk unggulannya masing-masing.

"Butuh waktu untuk membangun brand image ini, selanjutnya merk terbentuk kuat dan bisa tingkatkan," katanya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan membangun citra produk tentunya dengan kualitas dan kepercayaan yang dibangun suatu produk.

"Memang perlu waktu untuk membangun citra produk. Jadi citra produk terbentuk karena pengakuan bukan klaim kita sendiri," katanya.

Menurut dia para pengusaha jangan lagi berfikir bagaimana cara menjual produknya, tapi bagaimana memenuhi permintaan pasar. "Kita mempunyai produk harus ada pasarnya," ujarnya.

Ia mengatakan sektor industri pariwisata dan perfilman merupakan sektor yang cukup maju, karena mampu menggerakkan perekonomian.

"Industri sektor pariwisata banyak turunannya, ada sektor perhotelan, kuliner, kerajinan tangan dan lainnya," katanya.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015