Alokasi belanja ini menunjukkan struktur anggaran yang lebih baik, dengan menjamin keberpihakan kepada golongan masyarakat kurang mampu melalui Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan perlindungan sosial lainnya."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengharapkan seluruh proses pengadaan barang dan jasa dapat selesai pada Maret, agar proyek pembangunan infrastruktur pemerintah dapat segera terealisasi.

"Mudah-mudahan Maret selesai semua, setelah ada perbaikan pada sistem pengadaan barang dan jasa," katanya, di Jakarta, Selasa.

Sofyan mengatakan proses tender seharusnya dapat berjalan lebih cepat, terutama setelah pemerintah menerbitkan Perpres Nomor 4 Tahun 2015 yang merupakan revisi dari peraturan pengadaan barang dan jasa sebelumnya.

"Perpres barang dan jasa sudah keluar, jadi ini bisa untuk mempercepat supaya tender bisa dilaksanakan lebih cepat dari yang seharusnya," ujarnya.

Dia mengharapkan proses pembangunan infrastruktur dapat segera dimulai dengan adanya percepatan pengadaan dari kementerian lembaga terkait, apalagi pemerintah telah memberikan dana besar untuk belanja infrastruktur dan perlindungan sosial.

Pemerintah telah menyusun APBN Perubahan 2015, di antaranya memberikan ruang fiskal Rp290 triliun untuk belanja infrastruktur serta mengalokasikan penyertaan modal kepada BUMN infrastruktur sebesar Rp64,8 triliun.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan, alokasi belanja infrastruktur yang telah melampaui belanja subsidi energi ini dapat mendorong keberpihakan kepada golongan masyarakat kurang mampu dan mengurangi kesenjangan.

"Alokasi belanja ini menunjukkan struktur anggaran yang lebih baik, dengan menjamin keberpihakan kepada golongan masyarakat kurang mampu melalui Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan perlindungan sosial lainnya," ujarnya.

Selain itu, pemerintah menginginkan alokasi dana tersebut bisa mempercepat pembangunan infrastruktur konektivitas yang dalam jangka panjang dan secara bertahap dapat membantu mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015