Solo (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan produksi gabah kering sawah Jawa Tengah tahun ini bisa naik dua juta ton supaya pemerintah tidak perlu mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

"Jangan wariskan impor beras kepada generasi penerus kita dan tradisi ini harus dihentikan," katanya pada Apel Siaga Penyuluh se-Jawa Tengah di Gedung Taman Budaya Surakarta (TBS), Rabu.

Ia mengatakan untuk mendukung pencapaian target tersebut Kementerian Pertanian memberikan bantuan 6.000 buah traktor. Bantuan seperti itu juga akan diberikan ke daerah lain.

"Ya bantuan itu merupakan upaya mekanisasi pertanian dan untuk mengejar ketinggalan dengan petani-petani di negara lain. Ya pokoknya melalui penyuluh ini petani harus diberikan semangat untuk bekerja keras agar kebutuhan pangan bisa dipenuhi sendiri, tanpa harus impor," katanya.

Pemerintah, ia melanjutkan, juga akan membantu perbaikan saluran irigasi untuk 150 ribu hektare lahan yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Tengah.

Menteri Pertanian menambahkan panen raya padi sudah mulai dan akan mencapai puncak Maret sampai April.

"Saya kemarin melakukan panen perdana di Demak, hasilnya cukup bagus, mencapai 9,2 ton kering sawah per hektare dan biasanya hanya enam ton gabah kering sawah per hektare," katanya.

Menteri Pertanian, yang setelah menghadiri acara bersama para penyuluh pertanian akan menyaksikan panen padi perdana di Kabupaten Sragen, meminta seluruh tenaga penyuluh bekerja keras membekali kelompok-kelompok tani dengan pengetahuan teknik budi daya yang bagus untuk meningkatkan produksi tanaman pangan.

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015