... rata-rata perempuan berkunjung ke salon dua kali sebulan...
Jakarta (ANTARA News) - Industri tata rambut di Indonesia punya potensi besar untuk terus berkembang, kata General Manager Professional Product Division L'Oreal Indonesia, Michel Toth, di Jakarta, Rabu. 

Dia memaparkan data industri tata rambut di Tanah Air, di antaranya nilai industri salon yang mencapai Rp1,213 triliun. Dari berbagai layanan di salon, kebanyakan perempuan Indonesia cenderung memilih potong rambut (89 persen) dan perawatan rambut (41 persen).

"Layanan lain seperti pewarnaan, pelurusan dan pengeritingan rambut masih sedikit, tapi punya potensi untuk tumbuh," kata Toth. Persentase jumlah pelanggan perempuan untuk layanan lain memang tidak sebesar potong rambut.

Untuk layanan cuci dan blow besarannya 34 persen, pewarnaan 12 persen, pengeritingan delapan persen, dan perawatan kulit kepala sebesar 4 persen.

Dia juga memaparkan data mengenai jumlah salon di Indonesia yang mencapai 115.000 dengan jumlah pelanggan 161.000 orang. 

"Secara rata-rata perempuan berkunjung ke salon dua kali sebulan," ujar dia. Para pelanggan salon dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu Status Ekonomi Sosial A dengan penetrasi 51 persen, 40 persen SES B dan 30 persen SES C.

Selain itu, ada empat kategori salon di Indonesia. Salon kategori A atau salon premium menawarkan perawatan rambut, tekstur serta pewarnaan rambut.

Salon kategori B yang terletak di pusat perbelanjaan menghadirkan layanan creambath, pelurusan dan pewarnaan rambut.

Selain itu ada salon kategori C yang terletak di ruko-ruko menawarkan jasa yang sama dengan salon B. Yang terakhir adalah salon D, salon paling sederhana yang lokasinya di perumahan warga.

Menurut Toth, pendapatan untuk salon A berkisar 18 persen, lalu 35 persen untuk salon B, 31 persen untuk salon C dan 16 persen untuk salon D. "Rata-rata pendapatan asisten penata rambut di salon C dan D mencapai Rp1,5-5 juta dan pendapatan pemilik salon C dan D sebesar Rp5-40 juta," tutup dia.

Pewarta: nanien Yuniar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015