Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali ditutup bergerak melanjutkan peningkatan sebesar 27,79 poin pada Rabu.

IHSG BEI ditutup menguat 27,79 poin (0,51 persen) menjadi 5.445,10. Sementara kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) naik 6,36 poin (0,67 persen) ke level 950,83.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa kenaikan IHSG salah satunya dipicu oleh sentimen yang berasal dari bank sentral AS (Federal Reserve) yang belum akan menaikkan suku bunganya (fed fund rate) setidaknya untuk dua pertemuan ke depan.

"Dengan pernyataan the Fed itu, IHSG kembali terangkat. Namun, penguatannya masih cenderung tertahan, kemungkinan karena mata uang rupiah yang masih dekat dengan level Rp13.000 per dolar AS," katanya.

Secara teknikal, ia menambahkan bahwa secara teknikal IHSG ditutup di atas level batas atas di 5.437 poin, kondisi itu juga bisa menjadi sinyal positif ke depannya.

Analis PT Asjaya Indosurya William Surya wijaya menambahkan bahwa kekuatan naik IHSG meningkat semakin membesar sehingga potensi IHSG mencetak rekor baru dalam beberapa waktu mendatang dapat kembali terjadi.

"Penguatan IHSG BEI masih ditunjang oleh capital inflow, pada Rabu ini tercatat beli bersih investor asing sebesar Rp793,356 miliar, itu menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan investor terhadap kondisi perekonomian negara kita masih cukup tinggi," katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 236.667 kali dengan volume mencapai 4,85 miliar lembar saham senilai Rp4,62 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 164 saham, yang melemah 146 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 97 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 28,21 poin (0,11 persen) ke 24.778,28, indeks Bursa Nikkei turun 18,28 poin (0,10 persen) ke 18.585,20, dan Straits Times menguat 3,22 poin (0,09 persen) ke posisi 3.440,83.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015