Lebak (ANTARA News) - Kapolda Banten Brigjen Boy Rafli Amar mengaku prihatin karena kecelakaan lalu lintas di daerahnya masih cukup tinggi dan sebagian besar yang meninggal dunia adalah berusia remaja.

"Kasus kecelakaan lalu lintas di Banten hingga mencapai 500 orang dilaporkan meninggal dunia. Jumlah ini tentu cukup memprihatinkan," katanya saat apel besar "Polisi Sahabat Menuju Indonesia Tertib, Bersatu, Keselamatan Nomor 1" di Rangkasbitung, Rabu.

Ia mengatakan, sebagian besar kasus kecelakaan lalu lintas yang meninggal dunia itu dari kalangan remaja, termasuk di antaranya pelajar.

Kepolisian terus melakukan upaya pencegahan dengan mengoptimalkan razia maupun operasi untuk meminimalkan korban meninggal dunia.

Selain itu melaksanakan penyuluhan-penyuluhan juga sosialisasi tertib lalu lintas kepada masyarakat, termasuk kalangan pelajar.

Sebab, kata dia, kecelakaan itu akibat tidak menaati tertib berlalu lintas, seperti melintas dengan arah berlawanan.

Di samping itu juga mengendarai tanpa menggunakan pelindung kepala atau helm.

Bahkan, para pengendara melakukan kebut-kebutan di tengah jalan sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Karena itu, pihaknya meminta kalangan pelajar saat mengendarai kendaraan dapat membudayakan tertib berlalu lintas.

"Kami yakin dengan tertib berlalu lintas itu dapat mencegah kecelakaan," katanya.

Menurut dia, saat ini kasus kecelakaan di Banten cukup tinggi dan dilaporkan meninggal dunia sekitar 500 orang/tahunnya.

Dari 500 orang itu kebanyakan usia remaja akibat menimnya pengetahuan berlalu lintas.

Karena itu, agar tidak sia-sia kematian tersebut maka masyarakat, termasuk kalangan pelajar dapat meningkatkan kesadaran berlalu lintas dengan tertib.

Selain itu juga menggunakan helm agar kepala terlindungi dari benturan keras. Kalangan pelajar juga harus memiliki surat izin mengemudi (SIM).

"Kami sebagai mitra masyarakat tentu memiliki tanggung jawab untuk meminimalkan kecelakaan lalu lintas agar pengendara selamat sampai tujuan," ujarnya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015