Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi akan melakukan kunjungan ke beberapa negara Pasifik dalam upaya untuk memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara Pasifik.

"Menlu Retno akan melakukan kunjungan kerja ke beberapa negara Pasifik. Kunjungan ke negara Pasifik itu ditujukan dalam rangka memperkuat hubungan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, kunjungan kerja Menlu RI ke negara-negara Pasifik itu dilakukan untuk menunjukkan keseriusan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri untuk meningkatkan kerja sama dengan negara-negara Pasifik.

Dia menyebutkan bahwa Menlu Retno sudah memulai kunjungan itu pada hari ini (Kamis, 26/2).

Adapun negara-negara Pasifik yang dikunjungi adalah Papua Nugini pada 26-28 Februari, lalu ke Kepulauan Solomon pada 29 Februari, dan selanjutnya ke Fiji pada 1 Maret.

"Isu yang akan menjadi perhatian dalam kunjungan Menlu itu terkait dengan kerja sama ekonomi walaupun nilainya belum tinggi. Namun, dilihat dari beberapa tahun terakhir ada peningkatan dan potensi besar," ujar Arrmanatha.

Dalam kunjungan itu, kata dia, Menlu Retno akan mendorong peningkatan kerja sama antara sektor swasta Indonesia dengan sektor swasta negara Pasifik di bidang perdagangan dan investasi.

Dia lebih lanjut mengatakan, kunjungan itu juga bertujuan meningkatkan konektivitas negara-negara Pasifik dengan Indonesia mengingat Indonesia merupakan gerbang bagi negara Pasifik ke ASEAN.

"Dalam kunjungan itu juga akan dibahas kerja sama teknis antara Indonesia dengan negara Pasifik. Sudah ada kerja sama yang dilakukan, dan kita ingin tingkatkan lagi. Indonesia sebelumnya juga telah memberi bantuan kerja sama teknis sebesar 20 juta dolar (AS)," ungkap dia.

Indonesia di bawah masa pemerintahan Presiden Joko Widodo akan semakin mendekatkan diri dengan negara-negara di kawasan Pasifik.

Salah satu rencana yang akan diterapkan untuk mendekatkan Indonesia dengan negara-negara Pasifik yaitu dengan membangun Pusat Kebudayaan Melanesia.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015