Tokyo (ANTARA News) - Nilai tukar dolar AS sedikit menguat terhadap yen dalam perdagangan di pasar Asia pada Kamis, setelah jatuh ketika Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengisyaratkan bank sentral tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga.

Greenback diambil 118,97 yen pada perdagangan sore di Tokyo, naik dari 118,86 yen di New York pada Rabu sore.

Euro dibeli 1,1370 dolar terhadap 1,1360 dolar, sementara merayap naik menjadi 135,26 yen dari 135,02 yen.

Pasar telah penuh dengan spekulasi tentang kapan bank sentral AS akan mulai menaikkan suku bunganya pada tahun ini.

Pada hari kedua pidatonya di hadapan Kongres AS, Yellen tidak memberikan petunjuk baru tentang waktu kenaikan suku bunga, tetapi sekali lagi mengisyaratkan bahwa bank sentral tidak akan terburu-buru.

"Kami tidak melihat sesuatu yang dovish dalam kesaksian Yellen," National Australia Bank mengatakan.

"Satu-satunya hal yang jelas adalah bahwa FOMC (pembuatan kebijakan Fed) telah memberikan dirinya lebih fleksibel daripada sebelumnya," kata bank dalam sebuah catatan.

"Jika data AS mulai ... mengejutkan sekali lagi, pasar akan cepat melompat kembali ke ikut-ikutan membeli dolar AS," katanya.

Euro tetap tertekan karena Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan sebuah kesepakatan tentang perpanjangan dana talangan Athena selama empat bulan hanyalah "titik awal".

Dolar bervariasi terhadap mata uang Asia-Pasifik.

Unit AS merosot ke 44,09 peso Filipina dari 44,16 peso pada Rabu, menjadi 12.866,00 rupiah Indonesia dari 12.877,00 rupiah dan menjadi 61,95 rupee India dari 62,04 rupee.

Greenback juga jatuh menjadi 1,3535 dolar Singapura dari 1,3568 dolar Singapura dan menjadi 32,44 baht Thailand dari 32,56 baht, tetapi naik menjadi 31,44 dolar Taiwan dari 31,43 dolar Taiwan dan menjadi 1.099,98 won Korea Selatan dari 1.099,10 won.

Dolar Australia turun menjadi 78,56 sen AS dari 78,80 sen AS, sementara yuan Tiongkok diambil 19,00 yen terhadap 18,98 yen, demikian AFP melaporkan.

(A026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015