Surabaya (ANTARA News) - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya membuka pendaftaran bakal calon Wali Kota Surabaya mulai akhir Maret hingga April mendatang.

"Semua pihak yang berminat, termasuk calon independen, bisa mendaftarkan diri," kata Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, dari pendaftaran tersebut selanjutnya akan diformalkan dalam Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) DPC PDIP Surabaya yang dihadiri seluruh pengurus PDIP di Surabaya.

"Dari situ kemudian dibawa ke DPP PDIP untuk rekomendasinya," kata Adi yang juga Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya.

Menurut dia, calon yang diusung PDIP di setiap Pilkada selalu ada yang baru. Artinya selain calon incumben (petahana) juga selalu ada calon yang baru lainnya.

Saat Pilkada Surabaya 2005, lanjut dia, diperkenalkan orang baru di luar kader PDIP seperti halnya Wakil Wali Kota Arif Afandi yang berpasangan dengan Wali Kota Bambang Dwi Hartono.

Adapun Pilkada Surabaya 2010 yakni Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang berpasangan dengan Wakil Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono.

"Artinya siapa saja yang berniat maju di pilkada tidak terpancing dengan calon-calon lain karena setiap ada hal yang baru dalam setiap pilkada," ujarnya.

Namun demikian, lanjut dia, kalau di internal partai suasana kebatinan menginginkan Ketua DPC PDIP Surabaya yang juga Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana menjadi bakal Cawali Surabaya.

"Saya sendiri mendapat pesan dari Pak WS (Wisnu Sakti) agar pendaftaran dibuka secara umum. Tentunya juga mengundang tokoh-tokoh di Surabaya agar ikut berpartisipasi dalam Pilkada," katanya.

Saat ditanya apakah sudah ada calon yang ingin mendaftar lewat PDIP, Adi mengatakan hingga saat ini belum ada. "Nanti begitu dibuka, baru kelihatan siapa saja yang daftar," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pendaftaran bakal Cawali dan Cawawali Surabaya tidak dipungut biaya. Pendaftaran tersebut ada tiga kategori yakni pendaftaran hanya cawali, cawawali, dan keduanya yakni cawali dan cawawali.

"Nantinya mereka (para pendaftar) akan mengikuti fit and proper test. Hasil dari tes tersebut akan diserahkan ke DPP PDIP untuk penentuan rekomendasi," ujarnya.

Saat ini, kata dia, titik perhatian PDIP mengenai figur bakal calon yakni lima tahun ke depan harus mengupayakan pemberdayaan manusia dan ekonomi lokal.

"Ini karena kita menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN atau pasar bebas dunia," katanya.

Ia menilai saat ini urusan tenaga kerja dalam APBD Surabaya kurang mendapat porsi yang layak yakni sebesar Rp30 miliar atau 0,24 persen dari APBD senilai Rp7,3 triliun.

Menurut dia, dengan anggaran yang kecil ini bisa dipastikan bahwa Pemerintah Surabaya tidak memberikan perhatian yang sunguh-sungguh terhadap peningkatan sumber daya manusia terutama dalam mengatasi isu tenaga kerja.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015