Kami yakin ekspor bisa ditingkatkan hingga 20 persen sampai 25 persen"
Cikarang (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin menyatakan akan mendorong ekspor keramik hingga 25 persen dari total produksi nasional 8.298.600 ton.  Total produksi nasional ini sendiri adalah 95,10 persen dari kapasitas total 8.726.100 ton per tahun.

"Sebanyak 87 persen produksi keramik nasional dijual di dalam negeri dan 13 persen lainnya diekspor ke negara-negara di Asia, Eropa dan Amerika. Kami yakin ekspor bisa ditingkatkan hingga 20 persen sampai 25 persen," kata Saleh saat mengunjungi pabrik PT Muliakeramik di Cikarang, Kamis.

Dia mengatakan, dengan meningkatnya konsumsi, prospek perkembangan industri keramik nasional akan cukup besar, seiring dengan meningkatnya pembangunan properti serta konstruksi.

Selain itu, potensi bahan baku di dalam negeri yang melimpah menjadi peluang baik dalam meningkatkan daya saing produk sehingga beberapa perusahaan keramik memanfaatkan peluang ini untuk ekspansi baik untuk keramik tile maupun tableware.

"Oleh karena itu, pemerintah akan terus berupaya untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif agar dunia usaha tetap bergairah melakukan investasinya di Indonesia," ujar Saleh.

Dia menambahkan, beberapa hal yang perlu dioptimalkan dalam menumbuhkan industri keramik nasional antara lain kuntinuitas pasokan gas, peningkatan kemampuan teknologi, fabrikasi, serta pemasaran dan promosi produk nasional di mancanegara.

Pemerintah juga akan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia industri keramik, khususnya dalam hal desain dan rekayasa produk serta perluasan pasar ekspor.

Dia menegaskan, industri keramik Indonesia adalah salah satu kelompok industri yang dapat diandalkan sebagai penggerak berkembangnya industri nasional.

Menurut dia, keramik yang dihasilkan berupa ubin, tableware, sanitari dan keramik hias telah berkontribusi cukup signifikan dalam bentuk devisa dan penyerapan tenaga kerja yang cukup besar hingga 200 ribu orang.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015