Jakarta (ANTARA News) - Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prasetiya Mulya Prof Djoko Wintoro, Ph.D mengatakan pariwisata di Bali tidak akan sepi hanya lantaran protes pemerintah Australia.

"Pariwisata Bali akan tetap ramai seperti sedia kala," kata Djoko Wintoro di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut disampaikan terkait seminar Creative Marketing Collaboration in Tourism di STIE Prasetiya Mulya atau yang dikenal dengan Prasetiya Mulya Business School.

Bali, menurut dia, merupakan destinasi pariwisata yang sangat menarik yang menawarkan paket wisata yang lengkap, mulai dari pantai hingga pegunungan yang sangat indah.

Hal itu, kata dia, membuat Pulau Dewata sangat digemari oleh turis asal Australia dan negara lainnya.

Terlebih, Bali merupakan destinasi wisata yang bisa dinikmati semua kalangan, bukan hanya kalangan atas, namun kalangan menengah ke bawah juga bisa menikmati romantisme Bali.

"Yang terpenting akses dari dan menuju Bali memudahkan turis Australia atau turis dari lainnya, maka pengunjung yang datang ke Bali akan semakin ramai," katanya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan hingga saat ini jumlah kunjungan wisatawan asal Australia tetap besar. Dengan demikian, dia meyakini, pariwisata di Bali tidak akan sepi karena larangan pemerintah Australia kepada warganya untuk tidak berwisata ke Pulau Dewata.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, mengancam pihaknya akan menggiring opini publik agar warga Australia tidak berwisata ke Indonesia. Hal ini sebagai imbas rencana Pemerintah Indonesia mengeksekusi mati dua gembong narkoba "Bali Nine".

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015