Jakarta (ANTARA News) - BUMN asuransi dan tabungan pensiun PT Taspen (Persero) akan memperbesar investasi langsung ke sektor infrastruktur, properti, dan jasa keuangan karena imbal hasil dari obligasi dan deposito diperkirakan menurun pada 2015.

Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro pada paparan kinerja di Jakarta, Kamis, mengatakan perseroan akan menambah porsi investasi langsung dari program tunjangan hari tua (THT) hingga 4,9 persen dari total dana investasi.

"Kami melihat di 2015 ada ruang untuk meningkatkan hasil dari investasi langsung, selain ini juga dapat mendukung pembangunan," ujar dia.

Sedangkan untuk investasi dari program dana pensiun, Iqbal mengatakan masih menunggu ketentuan relaksasi dari pemerintah.

Langkah menggenjot investasi langsung ini, kata Iqbal juga untuk mengantisipasi prediksi penurunan pendapatan atau stagnasi premi akibat sejumlah kebijakan mengenai perekrutan Pegawai Negeri Sipil.

"Sekarang nilai klaim sudah lebih besar dari premi. Jadi, kami tidak bisa hidup hanya dari premi," ujar dia.

Pada 2014, Iqbal mengatakan porsi investasi langsung Taspen masih minim, di bawah 1 persen.

Paling banyak, Taspen mengalokasikan investasinya di obligasi, sukuk, KIK EBA hingga 67 persen, deposito 27 persen, dan saham 4 persen dari total aset investasi Rp124,29 triliun. Adapun hasil investasi yang dikantongi Taspen menjadi Rp11.2 triliun pada 2014 atau tumbuh 34 persen.

Pembaharuan dalam investasi Taspen di 2015 itu diharapkan dapat memuluskan upaya perseroan meraup target laba sebesar Rp600 miliar di 2015.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015