Ottawa (ANTARA News) - Setidaknya enam laki-laki dan perempuan belia Kanada dari Montreal dan kota-kota pinggiran lainnya bulan lalu berangkat ke luar negeri untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam, demikian dilaporkan media setempat, Kamis.

Beberapa di antara mereka, termasuk dua perempuan belia, tercatat sebagai murid-murid Montreal CEGEP College de Maisonneuve, lapor AFP.

Mereka terbang ke Turki pada 16 Januari dengan tujuan untuk menyeberangi perbatasan negara itu ke Suriah, kata surat kabar harian Montreal, La Presse.

Tidak jelas apakah para remaja itu berhasil mencapai tujuan akhir mereka.

Ayah salah satu laki-laki muda, yang mengkhawatirkan keadaan depresi puteranya sejak ia belajar agama dan bahasa Arab, menyita paspornya. Namun, puteranya itu kemudian melapor bahwa ia telah kehilangan paspor dan lalu mendapat penggatinya dari pihak berwenang.

Keenam remaja itu berusia 18 dan 19 tahun dan berasal dari keturunan warga Timur Tengah serta Afrika Utara.

Juru bicara Montreal CEGEP College de Maisonneuve membenarkan bahwa ketiganya adalah murid sekolah menengah atas pada semester lalu namun ia tidak tahu apakah mereka mengenal satu sama lain.

Keberangkatan mereka itu mengikuti dugaan soal radikalisasi terhadap perempuan berusia 23 tahun dari Alberta. Perempuan tersebut meninggalkan keluarganya pada pertengahan 2014 untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam di Suriah.

Pemerintah negara-negara Barat semakin khawatir soal meningkatnya jumlah pejihad luar negeri yang pergi ke Suriah melalui Turki untuk bergabung dengan kelompok-kelompok garis keras.

Para pejabat intelijen Amerika Serikat, awal bulan ini, memperingatkan bahwa lebih dari 20.000 sukarelawan dari seluruh dunia sudah berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan para pegaris keras.

(Uu.T008)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015