Bekasi (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengapresiasi ekspor perdana sepeda motor Suzuki Address ke 16 negara di Eropa, enam negara Asia, dan dua negara Oseania.

"Ekspor perdana sepeda motor skutik berkapasitas 110 CC ini memiliki arti yang sangat penting bagi sejarah perkembangan industri otomotif khususnya industri sepeda motor di Tanah Air," kata Menperin Saleh Husin dalam peresmian ekspor ini di Bekasi, Jawa Barat, Jumat.

Ia mengatakan bahwa menembus pasar Eropa bukanlah sesuatu yang mudah. Diperlukan pemenuhan standar Uni Eropa (EU) yang merupakan standar kualitas dan keamanan produk yang sangat ketat.

"Kita patut bersyukur dapat menyaksikan produk sepeda motor produksi PT. Suzuki Indomobil Motor (SIM) telah sukses menembus ketatnya persyaratan standar produk tersebut," katanya.

Menperin mengatakan, hal ini sekaligus membuktikan bahwa Indonesia mampu memproduksi sepeda motor berdaya saing internasional.

PT. SIM akan memulai ekspor sepeda motor model skutik ukuran kecil (110CC) dan terus dikembangkan untuk sepeda motor berukuran besar (250 cc ke atas).

Ekspor dimulai pada tahun ini dengan volume ekspor sekitar 20.000 unit per tahun dan akan bertambah hingga 200.000 unit per tahun pada 2019.

"Saya juga berharap produsen sepeda motor lainnya dalam negeri dapat mengikuti langkah PT. SIM dalam melakukan terobosan ekspor untuk mengurangi defisit perdagangan Indonesia pada sektor industri otomotif secara keseluruhan," kata Menperin.

Ia mengatakan, Pemerintah Indonesia akan tetap menjaga iklim usaha yang kondusif dan memberi dukungan penuh agar para pelaku usaha nyaman berinvestasi di Indonesia.

"Semoga peresmian ekspor ini menjadi awal yang baik bagi upaya kita bersama memajukan dan meningkatkan peran industri otomotif nasional khususnya sepeda motor di kancah internasional," ujarnya.

Suzuki Address akan diekspor ke negara-negara Eropa seperti Inggris, Italia, Jerman, Belanda, Turki, Swiss, Swedia, Norwegia, Prancis, Spanyol, Irlandia, Denmark, Belgia, Yunani, Finlandia dan Polandia.

Sementara untuk pasar Asia dan Oseania mencakup Jepang, Thailand, Filipina, Vietnam, Malaysia, Kamboja, Australia dan Selandia Baru.

Peresmian ini turut dihadiri Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Deputy Chief of Mission Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia Yusuke Shindo dan President Director PT. SMI Shuji Oishi.


Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015