Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan pihaknya akan fokus mengembangkan investasi di empat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Papua dan Papua Barat yaitu Merauke, Sorong, Teluk Bintuni, dan Raja Ampat.

"Saat ini keempat kawasan ekonomi di Papua dan Papua Barat tersebut sudah terdapat calon investor yang telah merencanakan investasi tapi masih terhambat realisasinya," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Antara, Jumat.

Dalam kunjungannya hari ini di Manokwari, Papua Barat, Franky mengatakan bahwa investasi di empat KEK Papua akan menjadi fokus "debottlenecking" BKPM.

"Data BKPM menunjukkan terdapat dua proyek investasi di Papua dan tujuh lainnya di Papua Barat dengan nilai investasi sebesar Rp16,88 triliun, namun hingga saat ini terhambat pelaksanaannya," katanya.

Proyek tersebut terbagi menjadi enam proyek di sektor perikanan, satu proyek di sektor perkebunan, dan dua proyek di sektor biokimia.

BKPM mencatat beberapa kendala yang dialami investor dalam menanamkan modalnya di kedua provinsi tersebut, antara lain proses pelepasan kawasan hutan yang cukup lama dan jaminan ketersediaan suplai energi.

Selain itu, BKPM juga mencatat ada lima investor yang menunjukkan minat serius untuk menanamkan modalnya di Papua sepanjang Oktober 2014-Februari 2015, masing-masing di sektor perkebunan senilai Rp9,8 triliun dan sektor "olechemical" senilai Rp2,4 triliun

Franky mengatakan bahwa empat kawasan ekonomi di Papua dan Papua Barat tersebut memiliki potensi sektor khusus untuk dikembangkan.

Menurutnya kawasan ekonomi Merauke dapat dikembangkan untuk investasi sektor pertanian dan industri pengolahannya, kawasan ekonomi Sorong untuk industri maritim dan pengolahannya, kawasan ekonomi Teluk Bintuni untuk industri smelter dan petrokimia, serta kawasan ekonomi Raja Ampat untuk sektor pariwisata.

"Pemerintah sudah menempatkan Papua dan Papua Barat sebagai prioritas pembangunan. Saya optimistis proses pengembangan empat kawasan ekonomi di Papua dan Papua Barat dapat tercapai karena kesiapan dukungan kementerian teknis untuk pengembangan infrastruktur pendukung kawasan ekonomi," tuturnya.

Data BKPM menunjukkan realisasi investasi asing di Papua dan Papua Barat tahun 2014 sebesar 1,41 miliar dolar AS, atau menurun dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 2,41 miliar dolar AS.

Lima negara terbesar yang menanamkan modalnya di dua provinsi paling timur Indonesia itu adalah Amerika Serikat, Singapura, Tiongkok, British Virgin Islands, dan Turki.

Investasi tersebut tersebar di beberapa sektor yaitu pertambangan, tanaman pangan dan perkebunan, transportasi, gudang dan telekomunikasi, listrik gas dan air, serta industri makanan.

Sedangkan untuk investasi dalam negeri, realisasi tahun 2014 juga menurun yaitu Rp349,91 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp888,2 miliar.

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015