Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menargetkan keputusan mengenai pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur setelah habis kontrak dengan Total E&P Indonesie pada 2017 sudah keluar pertengahan Maret 2015.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Teguh Pamudji di Jakarta, Jumat, mengatakan pemerintah membahas proposal kelanjutan pengelolaan Mahakam yang disampaikan PT Pertamina (Persero).

"Targetnya pertengahan Maret ini sudah selesai," katanya.

Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM Widhyawan Prawiraatmadja menambahkan, keputusan yang diambil adalah pemerintah menyerahkan 100 persen pengelolaan Mahakam setelah 2017 kepada Pertamina.

Selanjutnya Pertamina yang akan memutuskan bagaimana kelanjutannya apakah mengajak Total atau tidak, kata dia.

Menurut dia, keputusan menyerahkan pengelolaan Blok Mahakam kepada Pertamina tersebut sesuai Peraturan Pemerintah No.35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi.

Pasal 28 ayat 9 dan 10 dalam peraturan itu, menurut dia, menyebutkan bahwa Pertamina dapat mengajukan pengelolaan blok habis kontrak kepada Menteri ESDM. Menteri ESDM bisa menyetujui permohonan itu sepanjang Pertamina 100 persen dimiliki negara.

Widhyawan menjelaskan opsi mengikutsertakan Total bisa dengan pertimbangan Pertamina mendapat hak mengelola blok milik Total di luar Indonesia melalui skema pertukaran (swap).

"Dengan skema swap ini, maka bisa meningkatkan kedaulatan dan ketahanan energi kita," ujarnya.

Ia berharap penandatanganan kontrak Pertamina dengan Total sudah dilakukan pada 2015, meski diberlakukan setelah 2017.

"Dengan demikian, terdapat masa transisi yang cukup bagi Pertamina sebelum benar-benar mengelola Mahakam setelah 2017," ujarnya.

Menurut dia, dalam masa transisi tersebut, bisa diselesaikan persoalan kontrak-kontrak yang sedang berjalan baik penjualan migas, jasa penunjang, maupun karyawan setelah 2017.

"Sejak dari sekarang sampai 2017, persoalan-persoalan tersebut sudah terselesaikan, sehingga Pertamina bisa melanjutkan dengan baik setelah 2017," katanya.

Direktur Hulu Migas Kementerian ESDM Naryanto Wagimin mengatakan, pemerintah tidak memutuskan siapa mitra Pertamina. "Itu terserah Pertamina," ujarnya.

Total, sebagai operator Mahakam, kini menguasai 50 persen hak partisipasi. Sementara, sisanya dimiliki Inpex Corporation asal Jepang.

Kontrak kerja sama Mahakam dengan Total akan berakhir pada 2017 setelah berjalan 50 tahun.
 

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015