Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup melemah tipis sebesar 1,12 poin menyusul kondisi saham-saham domestik yang cenderung berada di area jenuh beli untuk jangka pendek.

IHSG BEI ditutup melemah 1,12 poin (0,02 persen) menjadi 5.450,29. Sementara kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) turun 3,33 poin (0,35 persen) ke level 946,87.

"Fluktuasi indeks BEI bergerak cenderung mendatar menyusul kondisi saham-saham di dalam negeri sudah masuk dalam area jenuh beli setelah menglami rally penguatan dalam pekan ini," ujar Director of Investment of PT Valbury Asia Asset Management Andreas Yasakasih di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, fluktuasi indeks BEI yang datar saat ini bersifat jangka pendek, sementara untuk jangka panjang IHSG BEI masih berpotensi untuk melanjutkan kenaikannya menyusul fundamental ekonomi Indonesia yang sehat.

"Sejauh ini pemerintah cukup responsif dalam mengantisipasi perlambatan ekonomi global agar Indonesia tidak terpengaruh kondisi eksternalitu," katanya.

Ia menambahkan bahwa data ekonomi Indonesia yang sedianya akan dipublikan pada awal pekan depan (Senin, 2/3) juga ekspektasinya masih bagus, diperkirakan inflasi Februari masih rendah, dan neraca perdagangan Indonesia periode Januari mencatatkan surplus dan potensi IHSG BEI kembali menguat cukup terbuka.

"Proyeksinya masih posiif untuk data yang akan dipublikasikan itu, defisit pada neraca perdagangan akan mengecil dan inflasi tetap rendah," ucapnya.

Sementara itu, Anais HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa sebagian pelaku pasar mulai mengambil posisi menunggu untuk meredakan keadaaan jenuh beli di pasar saham domestik di tengah tren penguatan dalam beberapa hari terakhir.

"Secara teknikal, koreksi yang terjadi untuk meredakan keadaan jenuh beli harian di pasar saham domestik, untuk selanjutnya pelaku pasar dapat kembali melakukan akumulasi," katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 225.349 kali dengan volume mencapai 4,48 miliar lembar saham senilai Rp5,44 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 169 saham, yang melemah 122 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 102 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 78,77 poin (0,32 persen) ke 24.823,29, indeks Bursa Nikkei naik 12,15 poin (0,06 persen) ke 18.797,94, dan Straits Times melemah 8,97 poin (0,26 persen) ke posisi 3.416,03.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015