Kami saling mengeluarkan kemampuan terbaik dari lawan
Dubai (ANTARA News) - Roger Federer kembali memperlihatkan permainan berkelas ketika maestro asal Swiss itu menaklukkan petenis peringkat satu dunia Novak Djokovic dengan skor 6-3, 7-5 untuk memenangi Kejuaraan Dubai ketujuh kalinya pada Sabtu waktu setempat.

Pukulan servis petenis 33 tahun itu menjadi salah satu sumber kesuksesannya, namun hal lain yang sangat penting dalam kemenangannya adalah pengembalian-pengembaliannya yang menaklukkan permainan baseline Djokovic pada momen-momen vital.

Federer menjelang pertandingan ini memegang rekor 19-17 atas Djokovic, meski petenis Serbia itu menaklukkannya pada final Wimbledon tahun lalu.

Pertandingan itu terbukti menjadi cerita tentang peluang-peluang yang dapat diambil dan peluang-peluang yang gagal dimaksimalkan -- Federer mengonversi dua break point-nya dengan efisiensi tajam, sedangkan Djokovic gagal menuntaskan ketujuh break point-nya.

"Kami saling mengeluarkan kemampuan terbaik dari lawan," kata Federer saat diwawancarai di pinggir lapangan setelah memenangi mahkota tur tunggal ke-84-nya.

"Saya senang saya melakukan sejumlah servis bagus ketika saya perlu melakukannya. Saya tentu saja memenangi poin-poin besar pada malam ini," katanya seperti dikutip Reuters.

Juara Grand Slam sebanyak 17 kali ini memulai dengan taktik-taktik yang sama yang telah membantunya menyingkirkan petenis remaja Borna Coric di semifinal, maju ke depan net pada setiap kesempatan.

Djokovic menyikapinya dengan menekan Federer dalam beberapa angka berturut-turut, pertama melalui pukulan lob dan kemudian dengan pukulan forehand yang tertuju ke sudut.

Petenis Serbia itu memaksa Federer bergerak dari satu sisi lapangan ke sisi lapangan lainnya, berharap dapat mematikan permainan pemain Swiss itu dari baseline.

Djokovic memiliki dua peluang melakukan break saat Federer melakukan servis pada kedudukan 1-1. Petenis Swiss itu mampu menggagalkan keduanya, meski ia terlihat lebih rapuh.

Dari kedudukan deuce, Federer secara reguler melepaskan servisnya melebar untuk menekan juara Grand Slam delapan kali Djokovic kehilangan posisinya, sebelum bergerak ke depan untuk mematikan semua pengembalian bola.

Momen penentuan pada set pertama terjadi ketika Djokovic melepaskan servia pada kedudukan 3-4. Federer maju untuk melepaskan pukulan forehand untuk meraih break point pertama petenis Swiss itu, yang dikonversinya ketika pukulan forehand Djokovic terlalu keras.

Hal itu membuat Federer unggul 5-3 dan ia menuntaskan servis untuk menutup set.

Pada set kedua, kedua petenis menjadi lebih nyaman saat melakukan servis, skor pun mencapai 3-3 tanpa satu deuce pun.

Melepaskan servis pada kedudukan 3-4 dan 15-40, Federer menggagalkan dua ace dan dua servis kemenangan untuk bertahan.

Petenis Swiss peringkat dua dunia itu kembali mengulangi trik, melepaskan servis pada kedudukan 15-40 dan tertinggal 4-5, ia kemudian menggagalkan dua ace dan pukulan servis kemenangan untuk menahan dua set point dan menyamakan kedudukan.

Pukulan menyilang lapangan membuat Federer mematahkan servis lawannya serta keunggulan 6-5, dan meski ia gagal memanfaatkan match point pertamanya, ia mampu memaksimalkan servis berikutnya ketika ia mengonversinya dengan pukulan forehand untuk menyambar pengembalian Djokovic yang lemah.

(Uu.H-RF)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015