Jakarta (ANTARA News) - State Internet Information Office (SIIO) Tiongkok melaporkan beberapa jejaring sosial populer di negara tersebut telah menghapus sekitar 60.000 akun palsu menyusul kampanye pemerintah untuk membersihkan internet dari akun palsu.

Tiga jejaring sosial populer di Tiongkok yakni Sina Weibo, WeChat dan QQ milik Tencent, melakukan pembersihan internal setelah SIIO mengumumkan peraturan baru tersebut akan mulai berlaku Minggu, 1 Maret.

Peraturan tersebut melarang penggunaan nama panggilan tertentu dalam situs jejaring sosial, termasuk akun yang meniru tokoh masyarakat seperti Barack Obama dan Vladimir Putin, akun parodi organisasi seperti pemerintah provinsi dan faksi-faksi teroris, dan akun-akun lainnya yang dianggap vulgar, penipuan, atau mengandung unsur kekerasan.

Sina menghapus 5.500 akun "menyesatkan", sementara Tencent membersihkan hampir 26.000 akun dari QQ, WeChat, dan Tencent Weibo.

Alibaba yang berada di bawah pengawasan, terpaksa menghapus beberapa akun pedagang. Alibaba juga membersihkan akun pada layanannya yang lain, termasuk layanan musik streaming Xiami dan layanan iklan Alimama. Beberapa forum berita populer juga berpartisipasi dalam kampanye tersebut.

Setelah 1 Maret, pemerintah akan meningkatkan upayanya dengan membawa akun palsu ke ranah hukum di mana sistem internet saat ini tergantung pada perusahaan internet itu sendiri.

SIIO mengatakan tujuan dari adanya peraturan baru tersebut adalah untuk "mempromosikan pembangunan dan industri yang sehat" dengan menghilangkan penyebaran rumor, serta konten pornografi dan kekerasan, demikian seperti dilansir laman Tech In Asia.


Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015